"Reformasi terjadi dengan harga mahal, melalui pertumpahan darah," kata Wanda di Jakarta pada 16 September 2014.
Dari Nasdem ke Golkar
Setelah meninggalkan PAN, Wanda bergabung dengan Partai Nasdem.
Pada 2017, ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem.
Baca: Wanda Hamidah
Pada Pemilu 2019, Wanda mencoba peruntungannya dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta I, namun gagal.
Secara mengejutkan, pada 20 Oktober 2022, Wanda pindah ke Partai Golkar.
Dia mengaku keputusannya bergabung dengan partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto itu sudah dipertimbangkan dengan matang.
Wanda merasa Golkar adalah partai yang tepat untuknya saat ini.
"Saya berikhtiar politik dengan mempertimbangkan satu persatu partai yang ada di Indonesia," kata Wanda saat menghadiri ulang tahun ke-58 Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
"Rasanya, saat ini Golkar adalah wadah yang tepat bagi saya untuk berjuang dan berkarya," ujarnya.
Wanda mengakui bahwa dirinya banyak berpindah partai, tetapi menegaskan bahwa hal itu terjadi karena dinamika politik.
Meskipun begitu, Wanda tetap menjaga hubungan baik dengan para elit partai sebelumnya, baik dari PAN maupun Nasdem.
"Saya menjaga hubungan sangat baik dengan Bang Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan). Bagaimana pun, saya tidak bisa terpisah dari PAN. Hubungan kami sangat baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Wanda menyatakan akan berjuang untuk Golkar dan berharap partai ini menjadi pelabuhan terakhirnya dalam berpolitik.
"Saya memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar. Semoga ini menjadi pelabuhan terakhir saya," kata Wanda.