Diajak ke Kamar Hotel untuk Dilayani, Dua Transpuan Ini Diduga Diperas Oknum Polisi Hingga Rp50 Juta

Penulis: Yustica Septyaningtyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Irvan Saputra (kiri) bersama Deca (tengah) dan Puri (kanan) melakukan konferensi pers di LBH Medan Jalan Hindu Nomor 12, Kota Medan, Jumat (23/6) siang. Dua orang Transpuan bernama Deca dan Puri, diduga menjadi korban pemerasan dan rekayasa kasus yang dilakukan oleh oknum Polisi Polda Sumut. (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dua orang transpuan diduga menjadi korban pemerasan yang dilakukan oknum polisi Polda Sumut.

Diketahui, dua orang transpuan itu bernama Deca dan Putri.

Saat ini keduanya telah mengadukan kasus pemerasan tersebut ke Lembaga Bantuan Humum (LBH) Medan, untuk meminta pendampingan hukum.

Melansir dari TribunMedan, Deca menceritakan kronologi kejadian tersebut saat ditemui di kantor LBH Medan, pada Jumat (23/6/2023).

Kejadian bermula saat dirinya mendapat pesanan WhatsApp dari seorang laki-laki.

Baca: Polisi Pemeras PSK di Denpasar Ditetapkan Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pemerasan dan Ancaman

Dia diminta untuk melayani laki-laki tersebut di sebuah hotel di kawasan Jalan Ringroad, Kota Medan, pada Senin (19/6/2023) lalu.

"Jadi di jam 19.11 WIB, aku dapat WhatsApp dibilang lu bisa open BO ST katanya, aku bilang bisa. Dia tanya tarif berapa terus," kata Deca, dikutip dari TribunMedan.

Lalu, ia mengatakan laki-laki yang memakai nama Hans di WhatsApp nya itu meminta dirinya untuk mencarikan lagi satu orang temannya.

"Dia nanya teman, aku bilang nggak ada teman. Kalau mau aku tanya berapa biaya buat aku carikan, lalu aku kasih ke teman aku sebelum," sebutnya.

Dikatakannya, saat itu ia pun menghubungi rekannya bernama Puri.

Kemudian, mereka diminta untuk datang ke sebuah hotel di kawasan Jalan Ringroad, Kota Medan.

"Kami bareng-bareng ke hotel, sempat nunggu lama lalu kami naik ke lantai tiga kamar nomor 301," ungkapnya.

Dia menjelaskan, di dalam kamar ia dan rekannya langsung bertemu dengan laki-laki yang memesannya.

Baca: Duduk Bermesraan di Mal lalu Direkam Diam-diam, Pasangan Ini Jadi Korban Pemerasan

Di sana, mereka di minta untuk membuka seluruh pakaiannya.

Namun, keduanya menolak dan meminta uang panjar kepada laki-laki tersebut.

Kemudian, laki-laki tersebut masuk ke dalam kamar mandi.

Tak lama, pintu kamar mereka pun digedor dari arah luar.

Setelah pintunya di buka, ternyata ada sejumlah pria berpakaian preman yang diduga oknum polisi.

"Di situ terjadi penggerebekan itu, nggak ada alasan apapun, mereka langsung nangkap kami. Ada sekitar delapan orang," bebernya.

Ketika itu, Deca mengungkapkan bahwa dirinya sempat memberontak dan mempertanyakan surat penangkapan terhadap dirinya dan temannya itu.

Halaman
123


Penulis: Yustica Septyaningtyas

Berita Populer