Sosok Sipon, Istri Wiji Thukul si Aktivis yang Hilang Dikenal Baik dan Ramah Oleh Tetangga

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wiji Thukul (kiri) & Siti Dyah Sujirah alias Mbak Sipon (kanan). Berikut profil istri Aktivis Wiji Thukul, Siti Dyah Sujirah alias Mbak Sipon dikabarkan meninggal dunia hari ini, Kamis (5/1/2023).

Pekerjaan pertama Wiji Thukul adalah sebagai loper koran.

Setelah itu ia menjadi calo tiket, dan tukang pelitur furnitur di perusahaan mebel.

Selain itu ia juga mengamen puisi ke kampung dan kota-kota.

Wiji Thukul memimpin unjuk rasa di Sukoharjo Solo pada 11 Desember 1995.

Peristiwa itu terjadi pada 11 Desember 1995 ketika Wiji Thukul berhasil membakar semangat lebih dari 15 ribu buruh pabrik garmen PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Desa Jetis, Sukoharjo, Solo.

Mereka diajak untuk berhenti kerja sejak pagi dan melakukan unjuk rasa.

Unjuk rasa ini disebabkan karena upah yang diterima buruh jauh di bawah standar.

Sementara mereka sering melakukan lembur dan tak jarang mengalami sakit.

Padahal pada saat itu kas dari perusahaan sedang bagus.

Dan ketika hari itu tiba, hal yang tidak diduga ialah sebelum pukul tujuh pagi, aparat telah merangsek barisan para buruh.

Wiji Thukul tertangkap dan dihajar bertubi-tubi oleh aparat.

Mata kanannya bengkak dan membiru, sehingga terancam buta.

Kondisi matanya membaik setelah dioperasi di rumah sakit mata di Yogyakarta beberapa bulan kemudian.

Pada tahun 1998, Wiji Thukul dikabarkan hilang.

Hilangnya Wiji Thukul secara resmi diumumkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) pada 2000.

Kontras menyatakan hilangnya Wiji Thukul sekitar Maret 1998 karena diduga berkaitan dengan aktivitas politik yang dilakukan oleh Wiji Thukul sendiri.

Saat itu bertepatan dengan peningkatan operasi represif rezim Orde Baru dalam upaya pembersihan aktivitas politik yang berlawanan dengan Orde Baru.

Sejak dinyatakan hilang, sampai saat ini keberadaannya Wiji Thukul masih misteri apakah ia masih hidup atau sudah tiada. 

(TRIBUNNEWSWIKI/Ka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer