Sosok Sipon, Istri Wiji Thukul si Aktivis yang Hilang Dikenal Baik dan Ramah Oleh Tetangga

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wiji Thukul (kiri) & Siti Dyah Sujirah alias Mbak Sipon (kanan). Berikut profil istri Aktivis Wiji Thukul, Siti Dyah Sujirah alias Mbak Sipon dikabarkan meninggal dunia hari ini, Kamis (5/1/2023).

"Kadang-kadang salat. Kondisinya seperti itu," tuturnya.

Meninggalnya Istri Wiji Thukul

Kabar duka datang dari Solo, Jawa Tengah.

Sipon atau Siti Dyah Sujirah, istri dari aktivis Wiji Thukul, dikabarkan meninggal dunia hari ini, Kamis (5/1/2022).

Istri aktivis hak asasi manusia (HAM) dan penyair Wiji Thukul ini meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Hermina Surakarta.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Wahyu Susilo, adik Wiji Thukul.

"Iya (Mbak Sipon meninggal dunia). Saya ini masih di Jakarta. Jadi siang tadi saya dapat kabar tiba-tiba serangan jantung," ujar Wahyu, dikutip dari Kompas.

Wahyu mengatakan, Sipon sudah lama sakit dan memiliki riwayat gula.

Baca: Gunawan Maryanto, Aktor Pemeran Wiji Thukul Meninggal Dunia karena Serangan Jantung

Baca: Wiji Thukul

Bahkan kaki dari istri Wiji Thukul ini diamputasi sehingga kondisi kesehatannya terus menurun.

Sejak kaki Sipon diamputasi pada pertengahan 2022 lalu, kondisi kesehatannya mulai stabil.

Suasana rumah duka Dyah Sujirah atau Sipon istri dari aktivis hak asasi manusia (HAM) dan penyair Wiji Thukul di RT 001, RW 014, Kampung Jagalan, Jebres, Solo, Jawa Tengah pada Kamis (5/1/2023). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

"Tapi seingat saya kalau jantung enggak ya. Kalau orang sudah tua itu kan kemungkinan untuk serangan jantung. Iya, punya penyakit gula sampai kakinya amputasi," jelasnya.

"Sebenarnya sehabis operasi amputasi kaki ya lumayan stabil (kesehatannya). Beberapa kali komunikasi bisa berkomunikasi," lanjut Wahyu.

Wiji Thukul

 Wiji Thukul merupakan penyair dan aktivis hak asasi manusia.

Ia lahir di Sorogenen, Solo pada 26 Agustus 1963.

Nama aslinya Wiji Widodo, kemudian nama itu diubah menjadi Thukul oleh Cempe Lawu Warta, anggota Bengkel Teater yang diasuh oleh penyair WS Rendra.

Arti "Thukul" dalam bahasa Jawa berarti bertumbuh.

Setelah lulus SMP Wiji Thukul melanjutkan belajarnya di jurusan Tari Sekolah Menengah Karawitan Indonesia.

Namun sayangnya ia hanya selesai sampai di kelas II saja.

Hal itu lantaran ia memilih untuk bekerja agar bisa membiayai adik-adiknya untuk bisa melanjutkan sekolah.

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer