“Dan yakinlah tim gabungan in iadalah tim profesional,” tegasnya.
Listyo menegaskan, tim itu akan dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Kemudian, akan melibatkan pihak luar kepolisian, yaitu Komnas HAM dan Kompolnas.
Di dalam tim itu juga akan ada Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryo, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada.
Divisi Propam Polri, yakni Biro Provos dan Pengamanan Internal (Paminal) juga akan dilibatkan.
"Jadi saya kira beliau-beliau juga kredibel untuk menangani masalah ini," kata Listyo.
Sejumlah pihak mendesak Kapolri menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo buntut kasus penembakan tersebut.
Indonesia Police Watch (IPW), dan pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto juga menegaskan hal serupa.
Kejadian ini harus dibuka dan diusut secara transparan kepada publik.
“Artinya, Irjen Sambo sebagai atasan langsung juga harus bertanggung jawab pada senpi yang digunakan pelaku maupun korban,” ucap Bambang pada 12 Juli 2022.
Seperti diketatahui, baku tembak ini terjadi pada Jumat (8/7/2022).
Insiden ini terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di daerah Duren Tiga, Jakarta, sekitar pukul 17.00 WIB.