Kementerian Pertahanan Ukraina secara profetis memperingatkan bahwa latihan tersebut bertujuan untuk menciptakan sekelompok pasukan Rusia yang akan menyerang Ukraina.
Baca: Pemimpin Chechnya: Rusia Akan Rebut Ibu Kota Ukraina, Luhansk & Donetsk Dibebaskan Dulu
Baca: Rusia Kemungkinan Besar Gunakan Senjata Kimia di Mariupol & Pernah Jatuhkan Zat Beracun dari UAV
Pada Maret dan April 2021, distrik militer Dvornikov menjadi titik fokus unjuk kekuatan lainnya.
Kremlin mengumpulkan puluhan ribu tentara di sepanjang perbatasan Ukraina, di Belarusia yang bersahabat dengan Moskow dan Krimea yang dianeksasi sebuah pertikaian yang membuka jalan bagi pertemuan tatap muka pertama Putin dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Namun, Ukraina dan Barat mengabaikan daftar tuntutan Rusia yang mencakup larangan keanggotaan Kyiv di NATO dan pembatasan kehadiran pasukan NATO di Eropa Timur, bekas tempat injakan Soviet Moskow.
Jadi, Putin memulai invasi untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan, dalam kata-katanya, "de-Nazify" Ukraina.
Tetapi dia belum menunjuk seorang komandan untuk memimpin tuduhan itu sampai penunjukan Dvornikov pada hari Senin, menurut Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Dvornikov telah memimpin serangan di sekitar Donbas dan di provinsi selatan, di mana Rusia merebut satu-satunya pusat kota besar, Kherson, menurut Institute for the Study of War, sebuah think tank di Washington, DC.
Penunjukan tersebut menandai upaya Moskow untuk melepaskan diri dari kelemahannya dalam perang manajemen pasukannya yang koheren dan terpusat di lapangan, kata analis Luzin.
"Sebagai jenderal paling maju di bidang ini, Dvornikov ditunjuk untuk menyingkirkan masalah paling serius sehubungan dengan upaya baru untuk maju di Ukraina timur," katanya kepada Al Jazeera.
Pengamat lain, bagaimanapun, mengabaikan silsilah Dvornikov karena ia menghabiskan sebagian besar kariernya mengelola unit militer belakang di masa damai.
"Ini adalah masalah petinggi Rusia, mereka sudah lama tidak mengobarkan perang serius yang meliputi seluruh bangsa, bukan 'operasi khusus' lokal," sebagaimana Kremlin menjuluki invasinya ke Ukraina, kata Nikolay Mitrokhin, seorang Peneliti Rusia dengan Universitas Bremen Jerman.
"Itulah mengapa saya tidak berpikir bahwa penunjukannya akan mengubah apa pun secara signifikan," katanya.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini