Awalnya, Qadiriya memusuhi Rusia dan untuk pertama kali berbalik menjadi sekutu melawan Islamis di bawah kepemimpinan Kadyrov.
Tangan kanan Putin
Baca: Ulah Putin Perangi Ukraina Buat Roman Abramovich Jual Chelsea demi Kebaikan The Blues
Kini Kadyrov bisa dibilang tangan kanan Putin.
Dia telah memberikan dukungan kuat terhadap pemberontakan pro-Putin di Ukraina Timur dan mendukung aneksasi Krimea yang dilakukan Rusia.
Karena kedekatannya ini, dia turut masuk daftar orang Rusia yang dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa dan AS, berdasarkan laporan BBC, 2020 silam.
Facebook pun memblokir akun Instagram Kadyrov pada awal Mei 2020, setelah akun Facebooknya diblokir tiga tahun sebelumnya.
Kadyrov memiliki beberapa kesamaan dengan Putin.
Salah satunya adalah suka berpose menggunakan senjata.
Kadirov pun 'identik' dengan atribut militer dan merupakan pendukung kontes bela diri.
Chechnya ingin lawan kekuatan besar di balik Ukraina
Baca: Rusia Gempur Ukraina, Ini Alasan Vladimir Putin Lancarkan Operasi Militer Khusus
Direktur Indonesia Center for Middle East Studies (ICMES), Dina Y Sulaeman, bergabungnya Chechnya dalam penyerangan Ukraina memiliki maksud lain.
Menurutnya, Chechnya tak hanya fokus pada Ukraina, melainkan kekuatan besar di baliknya.
Dina menyebut dukungan penuh yang diberikan Ramzan Kadyrov adalah untuk melawan kekuatan besar Amerika Serikat (AS) yang tak bisa dilepaskan dari pusaran konflik yang tengah terjadi.
"Jadi pemetaan dukungan Chechnya itu adalah Rusia sedang melawan kekuatan besar yaitu Amerika Serikat (AS), dan AS ini punya proksi di Ukraina," kata Dina dalam tayangan Tribun Corner di kanal YouTube Tribunnews, Rabu (2/3/2022).
"Jadi saya rasa Chechnya tahu yang ia lawan bukan semata-mata Ukraina, tetapi kekuatan besar di belakangnya yang berperan melakukan kejahatan di negara-negara muslim," tandasnya sekali lagi.