Kedekatan Vladimir Putin dan Ramzan Kadyrov Tak Dibangun Semalam, Chechnya Sempat Jadi Musuh Rusia

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Chechnya Ramzan Kadyrov dan Presiden Rusia Vladimir Putin

Awalnya, Qadiriya memusuhi Rusia dan untuk pertama kali berbalik menjadi sekutu melawan Islamis di bawah kepemimpinan Kadyrov.

Tangan kanan Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Hungaria di Kremlin, 1 Februari 2022. (YURI KOCHETKOV / POOL / AFP)

Baca: Ulah Putin Perangi Ukraina Buat Roman Abramovich Jual Chelsea demi Kebaikan The Blues

Kini Kadyrov bisa dibilang tangan kanan Putin.

Dia telah memberikan dukungan kuat terhadap pemberontakan pro-Putin di Ukraina Timur dan mendukung aneksasi Krimea yang dilakukan Rusia.

Karena kedekatannya ini, dia turut masuk daftar orang Rusia yang dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa dan AS, berdasarkan laporan BBC, 2020 silam.

Facebook pun memblokir akun Instagram Kadyrov pada awal Mei 2020, setelah akun Facebooknya diblokir tiga tahun sebelumnya.

Kadyrov memiliki beberapa kesamaan dengan Putin.

Salah satunya adalah suka berpose menggunakan senjata.

Kadirov pun 'identik' dengan atribut militer dan merupakan pendukung kontes bela diri.

Chechnya ingin lawan kekuatan besar di balik Ukraina

ILUSTRASI - Chechnya ingin serang kekuatan AS yang dukung Ukraina - FOTO: Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan situasi terbaru di perbatasan Ukraina-Rusia dalam sebuah acara di Ruang Roosevelt, Gedung Putih, Jumat (18/2/2022). (ALEX WONG / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Baca: Rusia Gempur Ukraina, Ini Alasan Vladimir Putin Lancarkan Operasi Militer Khusus

Direktur Indonesia Center for Middle East Studies (ICMES), Dina Y Sulaeman, bergabungnya Chechnya dalam penyerangan Ukraina memiliki maksud lain.

Menurutnya, Chechnya tak hanya fokus pada Ukraina, melainkan kekuatan besar di baliknya.

Dina menyebut dukungan penuh yang diberikan Ramzan Kadyrov adalah untuk melawan kekuatan besar Amerika Serikat (AS) yang tak bisa dilepaskan dari pusaran konflik yang tengah terjadi.

"Jadi pemetaan dukungan Chechnya itu adalah Rusia sedang melawan kekuatan besar yaitu Amerika Serikat (AS), dan AS ini punya proksi di Ukraina," kata Dina dalam tayangan Tribun Corner di kanal YouTube Tribunnews, Rabu (2/3/2022).

"Jadi saya rasa Chechnya tahu yang ia lawan bukan semata-mata Ukraina, tetapi kekuatan besar di belakangnya yang berperan melakukan kejahatan di negara-negara muslim," tandasnya sekali lagi.

(TribunNetwork/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer