Menurut Rahmad, kebijakan pemerintah tersebut adalah langkah yang tepat dan bijaksana.
"Ini langkah kehati-hatian pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada warganya yang akan keluar negeri dari ancaman varian Omicron," kata Rahmad dalam keterangannya, Minggu (19/12/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Rahmad, keputusan penundaan itu diambil setelah melakukan diskusi dan berdialog dengan para pihak, termasuk asosiasi penyelenggara umroh Indonesia tentang kondisi global maupun nasional saat ini.
“Saya kira keputusan ini diambil setelah melihat situasi global di mana banyak negara yang telah terpapar Omicron maupun nasional. Nah, karena kondisi kekinian ini lah saya kira keputusan ini menjadi satu hal yang bisa dipahami,” beber Rahmad.
Politikus PDIP itu menilai bahwa penundaan umrah ini memang dilematis.
Baca: Rahmad Handoyo
Baca: Kemenag : Penundaan Umrah Karena Pertimbangan Kesehatan dan Keselamatan Jemaah
Namun, Rahmad menekankan bahwa kebijakan menunda umrah ini harus dilihat sebagai langkah tepat pemerintah melindungi warganya.
"Ini langkah yang tepat untuk melindungi warga Indonesia agar tidak terpapar varian Omicron," kata Rahmad.
Dia pun mengimbau masyarakat agar menaati imbauan pemerintah untuk tidak berpergian keluar negeri usai Omicron masuk Indonesia.
“Kalau bukan karena sesuatu hal yang benar-benar urgen, sebaiknya tidak usah ke luar negeri. Kita sebaiknya ikuti imbauan negara,” kata Rahmad Handoyo.
Diberitakan sebelumnya, pemberangkatan jemaah umrah Indonesia terpaksa ditunda hingga 2022.
Pemberangkatan umrah perdana setelah pandemi Covid-19 sejatinya akan dilakukan pada 23 Desember 2021.
Namun, karena adanya varian omicron, hal tersebut terpaksa ditunda terlebih dahulu demi mencegah penyebaran omicron.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah adanya imbauan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas supaya masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Selain itu, pihaknya juga telah menggelar rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022. Kita berharap kondisi segera membaik," kata Hilman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/12/2021), seperti dikutip dari Kontan.
Baca: Covid-19 Varian Omicron
Baca: IDI : Gejala Varian Omicron Ringan, Tapi Menular 5 Kali Lebih Cepat
Dikatakn Hilman, secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri.
Namun, tentu tetap ada kekecewaan dan kesedihan karena rencana umrah sudah lama tertunda.
Kendati demikian, semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum selesai, bahkan muncul varian baru.