Namun, saat itu sang mempelai wanita mengaku tidak meminta suaminya agar membacakan pranikah.
"Kami harus bertanya kepada saudari, apakah meminta suaminya untuk membaca pranikah, minta atau tidak ?" tanya penghulu.
"Tidak," imbuh pengantin wanita.
"Tidak atau minta ?" tanya penghulu lagi.
"Tidak," jawab pengantin wanita lagi.
Mendengar jawaban sang istri, sang pria spontan meminta izin untuk berbicara.
Mempelai pria itu segera mengambil mik seraya mengurai beberapa kalimat di depan keluarga mertuanya.
Dengan nada tegas, sang mempelai pria mendadak menjatuhkan talak kepada sang istri.
Talak tersebut jatuh beberapa menit seusai sang pria mengucapkan ijab kabul.
"Mada aina ake, mada ucapkan senae ake talak la Yati (Saya ucapkan sekarang saya talak Yati)," ujar mempelai pria dalam bahasa Bima.
Mendengar anaknya ditalak sesaat setelah ijab kabul, ayah mempelai pria pun mengamuk.
Pria paruh baya itu langsung menghajar mempelai pria di hadapannya.
Pun dengan keluarga besar lainnya yang geram usai mendengar ucapan mempelai pria.
Keluarga besar langsung meneriaki pengantin pria seraya mengumpatnya.
Baca: Penjelasan KUA soal Suami di NTB Talak Istri Setelah Ijab Kabul, Sempat Dibawa ke Kantor Polisi
Baca: Wisata Bahari Lamongan