Sosok Abdullah Hehamahua, Sebut Bom Bunuh Diri di Makassar Hanya Upaya Rekayasa Pengalih Perhatian

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komite Etik KPK, Abdullah Hehamahua (kanan) didampingi Anggota Komite Etik KPK, Zaid Zainal Abidin, saat jumpa pers di kantor KPK, Jakarta Selatan, terkait komposisi keanggotaan Komite Etik KPK, Senin (1/8/2011). Terdapat empat nama Anggota Komite Etik KPK yang berasal dari luar KPK yaitu, Marjono Reksodiputro, Sjahrudin Rasul, Syafii Maarif, dan Nono Anwar Makarim bekerja sama dengan tiga orang dari internal KPK yakni, Wakil Ketua Bibit Samad Rianto, serta dua penasehat KPK Zaid Zainal Abidin dan Abdullah Hehamahua. (tribunnews/herudin)

"Kalau audit BPK dari 2015 sampai 2018 ada 400 lebih pembuktian pelanggaran, yang itu ada, saya lupa, 300 something triliun terhadap proses itu."

"Oleh karena itu maka, dia akan terpilih 2024, supaya dia tidak ditangkap 2019, tapi kan 2024, itu Undang-Undang Dasar menetapkan hanya sampai dua periode."

"Maka kemudian setelah 2024 dia tidak calon lagi, ditangkap, sehingga saya bilang, daripada lima tahun rugi negara, ya sudah dihentikan 2019 saja," ungkap Abdullah Hehamahua.

Baca: Jusuf Kalla Kecam Kejadian Bom Bunuh Diri di Makassar dan Minta Polisi Segera Usut Tuntas

Baca: Kapolri Puji Aksi Heroik Satpam Gereja Katedral Makassar yang Berani Adang Pelaku Bom Bunuh Diri

Baca artikel lainnya terkait Bom Bunuh Diri di sini serta Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan di sini

(Tribunnewswiki/Septiarani,Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PROFIL Abdullah Hehamahua yang Sebut Bom Bunuh Diri di Makassar Hanya Pengalihan Perhatian



Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer