"Sebenarnya sasaran utamanya Ayah korban, namun karena tidak ada di rumahnya ya akhirnya dilampiaskan ke anaknya," ujar AKP Adhi.
"Ketika pelaku mendobrak pintu rumah korban, hanya ditemukan anaknya yang sedang tidur. Langsung ditebas pakai samurai di dalam kamarnya," tambahnya.
Akibatnya, beberapa bagian tubuh ATA terpisah dari badannya.
Sementara itu Karimullah bercerita, di malam kejadian dia tidak ada di rumah.
Ia mengaku sedang berada di rumah Kepala Desa Taraban untuk melapor jika keluarganya diancam akan dibunuh oleh Arik.
Di malam kejadian, ATA tidur bersama dengan sang ibu, Kuntari.
Sedangkan kamar tengah ditempat anak sulung dan kamar sebelah utara digunakan oleh anak nomor dua.
Dari informasi yang didapatkan dari sang istri, Arik datang ke rumah mereka dan berteriak-teriak di depan rumah sambil membawa samurai.
Mendengar itu, istrinya, Kuntari yang tertidur pulas langsung terbangun.
Ia lalu keluar lewat pintu sebelah utara menuju rumah kerabat pelaku yang tak jauh dari rumahnya.
Kuntari sempat berteriak-teriak minta tolong.
Namun karena sudah larut malam, tak ada orang yang datang membantu.
"Istri saya teriak-teriak di luar rumah minta tolong agar pelaku ditangkap, tapi tidak ada yang datang membantu karena sudah larut malam," kata Karimullah.
Karena tak ada orang, Kuntari pun kembali ke rumahnya untuk melihat tiga anaknya yang ia tinggal dalam keadaan tidur.
Saat masuk ke kamar selatan, Kuntari melihat anaknya TA tewas dengan kondisi mengenaskan.
"Saya tidak tega mau melihat kondisi anak saya," ungkap Karimullah.
Baca: Fakta Baru Pembunuhan Selebgram Ari Pratama, Ternyata Pelaku Tak Hamil saat Habisi Nyawa Korban
Baca: Dibunuh Pacar, Selebgram Ari Pratama Sempat Lari Minta Tolong dalam Keadaan Bugil
Ia mengatakan jika ia yang dijadikan target oleh pelaku. Namun sang anak yang menjadi sasaran.
“Pelaku sudah membabibuta sehingga yang awalnya saya jadi sasaran, kemudian anak saya yang dibunuh,” ujar Karimullah.