Keluhan tersebar luas, karena ada begitu banyak oposisi, bahkan keabsahan keluhan.
Sepertinya tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu dan melihat betapa buruknya hal itu dalam beberapa hari mendatang.
Kerusuhan di Gedung Capitol, AS, disebut tak hanya melibatkan penduduk sipil pendukung Donald Trump.
The Associated Press menyebut anggota tentara, mantan tentara, dan penegak hukum terlibat kerusuhan tersebut.
Satu di antara bukti yang meyakinkan, adanya barisan pria yang mengenakan helm dan pelindung tubuh.
Baca: Jelang Pemakzulan, Trump Tuding Antifa Jadi Dalang Kerusuhan di Gedung Capitol, Bukan Pendukungnya
Mereka tampak menaiki tangga dalam satu baris, di mana masing-masing pria memegang kerah jaket yang di depan.
Formasi tersebut dikenal sebagai "Ranger File", prosedur operasi standar tim tempur untuk menembus gedung, seperti diberitakan Al Jazeera, Jumat (15/1/2021).
Formasi demikian merujuk pada tentara atau Marinir AS yang bertugas di Irak dan Afghanistan.
Analisis AP terhadap catatan publik, postingan, dan video media sosial menunjukkan setidaknya 21 anggota, mantan militer AS, atau penegak hukum telah diidentifikasi berada di Capitol atau sekitarnya pada saat kerusuhan.
Lebih dari selusin lainnya sedang diselidiki, tetapi belum disebutkan namanya.
Dalam banyak kasus, mereka yang menyerbu Capitol tampaknya menggunakan taktik, pelindung tubuh, dan teknologi seperti headset radio dua arah yang mirip dengan polisi yang mereka hadapi.
“Orang-orang ini memiliki pelatihan dan kemampuan yang jauh melebihi apa yang dapat dilakukan oleh kelompok teroris asing. Kelompok teroris asing tidak memiliki anggota yang memiliki lencana," kata Michael German, mantan agen FBI dan rekan di Brennan Center for Justice di Universitas New York.
Sebagian artikel tayang di Kompas.com berjudul Pada Hari Pelantikan, Biden Akan Ubah Aturan Trump Soal Larangan Masuk bagi Beberapa Negara Muslim