Perubahan lain termasuk perpanjangan batas waktu terkait pandemi yaitu terkait penggusuran dan pembayaran pinjaman siswa, penerapan mandat masker di properti federal, dan perjalanan antarnegara.
Pemerintahan Biden juga menyiapkan solusi untuk menyatukan kembali anak-anak imigran yang terpisah dari keluarga mereka.
Biden berencana untuk mengajukan undang-undang baru untuk menyediakan naturalisasi kepada 11 juta orang tidak berdokumen yang saat ini tinggal di negara itu.
Dalam 100 hari pertamanya menjabat, dia juga berjanji memvaksinasi 100 juta orang Biden sebelumnya mengumumkan akan mendorong Kongres menyetujui paket stimulus 1,9 miliar dollar (Rp 26,6 triliun),untuk mengatasi kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh virus corona.
Badan Kemanan Negara Amerika Serikat (AS) memperkirakan gelombang protes akan terjadi di semua negara bagian AS pada hari pelantikan Joe Biden, 20 Januari 2021.
Mereka adalah pendukung yang belum rela Donald Trump lengser dari jabatannya sebagai Presiden AS.
FBI mengingatkan, para pendemo yang akan menyerbu tiap gedung DPR itu dimungkinkan membawa senjata.
Baca: Twitter Hapus Postingan Kedubes China di AS yang Sebut Wanita Uighur Bukan Lagi Mesin Pembuat Bayi
Dilansir PressTV, beberapa orang mengatakan Amerika tengah mengalami kekacuan sipil seperti yang mereka ciptakan di negara lain.
Gelombang protes panjang terjadi lantaran ketegangan politik yang melanda negara itu.
Utamanya, adanya masyarakat yang mempercai Pilpres 2020 diwarnai oleh kecurangan.
Menurut jajak pendapat oleh Morning Consult minggu lalu, hanya 22% dari Partai Republik percaya pemilihan itu "bebas dan adil".
Sementara hampir seperempat dari semua pemilih terdaftar tidak menyetujui keputusan Donald Trump mundur.
Padahal hingga hari ini tidak ada bukti yang ditemukan untuk menjustifikais kecurangan.
Lagi pula Mahkamah Agung menolak untuk mendengarkan secara terbuka keluhan yang tersebar luas, bahwa mengubah cara pemilihan adalah tidak konstitusional.
Sementara petahana Donald Trump sendiri belum menyerah, tetapi menjanjikan "transisi yang tertib" setelah pemilihan Biden oleh Electoral College.
Banyak kaum konservatif juga marah ketika Trump dimakzulkan karena "menghasut pemberontakan."
Pemakzulan itu dituduh meningkatkan ketegangan di negara Paman Sam, yang memang sudah sagat bergejolak.
Baca: Rawan Blunder, Donald Trump Bungkam dan Sembunyi dari Media Sejak Kerusuhan di Gedung Capitol
Untuk mengamankan pelantikan Biden, berbagai wilayah di Washington DC akan ditutup selama hampir seminggu, dengan 25.000 tentara Garda Nasional.
Pada tahun 2020, "A nation on edge" menjadi sesuatu yang klise di Amerika Serikat, tetapi kali ini benar-benar berbeda.