WASPADA 7 Gejala Varian Virus Corona Baru yang Dirasakan Pasien, Salah Satunya Merasa Kebingungan

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Delirium. Pengidap mengalami kebingungan parah dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar

“Dari seluruh isolate virus yang berhasil ditemukan dari pemeriksaan sampel 50 persennya mengandung varian ini, jadi sudah sangat masif di Inggris,” ucap Bambang.

Lebih jauh Bambang mengatakan bahwa virus SARS-CoV-2 atau virus Covid-19 ini memang virus yang mudah sekali menular dan penyebarannya sangat cepat.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat tidak menganggap enteng virus ini.

Ia menambahkan virus SARS-CoV-2 adalah virus RNA yang tergolong paling besar dalam keluarga virus Corona.

Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2020). Dalam siaran pers Kemenristek/BRIN, Kamis (3/9/2020), Bambang mengatakan masyarakat tidak perlu panik berlebihan dengan adanya mutasi virus corona. (Tribun Images/Jeprima)

“Jadi keluarga virus corona itu banyak ya, beberapa sudah menjadi wabah seperti SARS Kemudian MERS dan sekarang SARS-CoV-2. Kebetulan virus SARS-CoV-2 ini yang paling besar,” ucap Kepala BRIN ini.

Selain itu, Bambang mengatakan yang juga harus diperhatikan yakni cara penularannya adalah melalui droplet atau melalui butiran air yang keluar ketika sedang berbicara.

“Jadi penularannya antar manusia dan sangat mudah dan kemudian daya tularnya sangat tinggi 20 kali dibanding SARS ya,” ucap Bambang.

“Waktu SARS kejadian di tahun 2000-an sempat membuat beberapa negara juga berhenti kegiatan ekonominya, yang ini 20 kali lebih cepat,” tutur dia.

Satgas: Sebaiknya masyarakat tak lakukan perjalanan saat libur

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan selama masa libur panjang Hari Raya Natal dan tahun baru.

Hal ini ia katakan berkaitan dengan munculnya virus corona yang dikabarkan telah bermutasi menjadi varian baru.

"Sebaiknya kita duduk, karena mobilitas penduduk itu akan meningkatkan virus itu untuk menular," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (24/12/2020).

Wiku mengatakan mutasi virus corona ini berpotensi masuk ke Indonesia baik melalui penularan dari luar maupun dalam negeri.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat tidak melakukan mobilitas ataupun melakukan perjalanan di masa libur panjang.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Tyo/Kaka, Kontan)

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Lebih menular, ini 7 gejala virus corona varian baru



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer