Centre for Disease and Control (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, adanya gejala berbeda pada virus corona baru dengan yang biasa meski gejala lama masih ada.
Oleh sebab itulah masyarakat diminta untuk tetap waspada guna memahami virus corona varian baru ini.
National Health Service (NHS) tak hanya menyoroti gejala paling umum bagi penderita Covid-19.
Namun juga ada 7 gejala lain yang dihubungkan dengan virus corona varian baru.
Inilah 7 gejala virus corona varian baru seperti yang dikutip dari Times of India:
1. Kelelahan
2. Kebingungan
3. Ruam kulit
4. Nyeri otot
5. Kehilangan selera makan
6. Diare
7. Sakit kepala
Namun sebelumnya, untuk diketahui saat ini ilmuwan dan peneliti medis terus bekerja untuk menetapkan sumber varian baru virus corona ini.
Akan tetapi sejauh ini masih belum ada yang dikonfirmasi.
Demi menahan penyebaran virus tersebut penguncian Tier 4 di banyak daerah yang terkena dampak saat ini dilakukan oleh Negara Inggris.
Baca: Disuntuk Vaksin Pfizer, Seorang Perawat di AS Masih Bisa Positif Covid-19, Ini Kata Ahli
Baca: BREAKING NEWS: Perawat dan Pasien Covid-19 yang Mesum di Wisma Atlet Ditetapkan sebagai Tersangka
Sementara negara lain sudah memblokir perbatasan.
Tapi, pada tingkat individu, penting bagi Anda untuk mengisolasi diri sendiri apabila melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Bukan hanya itu saja, pedoman kesehatan dan tindakan pencegahan wajib diikuti setiap saat.
Sebagai informasi, virus corona varian baru pertama kali ditemukan di Inggris.
Virus corona varian baru yang ditemukan di Negara Pangeran William ini diketahui lebih menular, seperti yang dikutip dari Kontan.co.id.
Walaupun demikian, varian baru Covid-19 ini tidak lebih mematikan.
Zubairi Djoerban selaku Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), menjelaskan penularan varian baru virus corona B117 bisa mencapai 71% lebih cepat.
Varian baru virus corona ini diberitakan sudah meluas sampai ke beberapa negara tak terkecuali di benua Asia.
Saat ini ada 6 negara Asia yang sudah melaporkan kasus virus corona varian baru tersebut seperti India, Singapura, Jepang, Malaysia, Lebanon, dan Korea Selatan.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro buka suara untuk menanggapi kemunculan varian baru virus corona yang berasal dari Inggris.
Bambang menyebut varian baru virus corona ini diketahui lebih mudah menyebar daripada varian yang ada saat ini.
Namun, dia mengatakan saat ini belum ada bukti bahwa varian baru tersebut menimbulkan infeksi yang lebih parah.
Menurut Bambang, yang sudah terlihat dari varian ini adalah penyebarannya yang lebih cepat.
Virus ini, kata Bambang, terdeteksi di Inggris pada 20 September 2020.
“Jadi yang sudah terlihat Inggris penularannya terbukti lebih cepat, tetapi belum ada bukti bahwa varian ini menimbulkan tingkat keparahannya yang lebih, membuat penyakit menjadi lebih berat dan juga tidak terbukti menambah tingkat kematian ya,” kata Bambang dalam talkshow di Graha BNPB, Kamis (24/12/2020), dikutip dari Kompas.
“Jadi masih fokus pada kemudahan untuk menyebar ya,” ujar dia.
Namun, Bambang mengatakan masyarakat tidak boleh lengah terkait penyebaran virus corona.
Sebab, virus ini dapat menyerang orang yang mudah terpapar penyakit secara lebih cepat.
“Kita tidak boleh lupa bahwa kalau kita bicara penyebaran virus SARS-CoV-2 ini berarti kan langsung terkena kepada orang-orang yang berpotensi seperti (yang punya) komorbid maupun orang tua. Jadi kita tetap intinya harus berhati-hati,” ujar Bambang.
Namun, Bambang mengatakan masyarakat tidak boleh lengah terkait penyebaran virus corona.
Sebab, virus ini dapat menyerang orang yang mudah terpapar penyakit secara lebih cepat.
Baca: Kasus Positif Covid-19 Harian Lebih dari 50 Ribu, Brasil Alami Situasi Gawat dan Bingung Soal Vaksin
Baca: Bisa Mendeteksi Covid-19 dalam 3 Menit, GeNose UGM Dijual Rp62 Juta per Unit
“Kita tidak boleh lupa bahwa kalau kita bicara penyebaran virus SARS-CoV-2 ini berarti kan langsung terkena kepada orang-orang yang berpotensi seperti (yang punya) komorbid maupun orang tua. Jadi kita tetap intinya harus berhati-hati,” ujar Bambang.
Bambang menuturkan dari pemeriksaan sampel di Inggris, 50 persen diantaranya ditemukan mengandung virus jenis baru varian itu.
“Dari seluruh isolate virus yang berhasil ditemukan dari pemeriksaan sampel 50 persennya mengandung varian ini, jadi sudah sangat masif di Inggris,” ucap Bambang.
Lebih jauh Bambang mengatakan bahwa virus SARS-CoV-2 atau virus Covid-19 ini memang virus yang mudah sekali menular dan penyebarannya sangat cepat.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat tidak menganggap enteng virus ini.
Ia menambahkan virus SARS-CoV-2 adalah virus RNA yang tergolong paling besar dalam keluarga virus Corona.
“Jadi keluarga virus corona itu banyak ya, beberapa sudah menjadi wabah seperti SARS Kemudian MERS dan sekarang SARS-CoV-2. Kebetulan virus SARS-CoV-2 ini yang paling besar,” ucap Kepala BRIN ini.
Selain itu, Bambang mengatakan yang juga harus diperhatikan yakni cara penularannya adalah melalui droplet atau melalui butiran air yang keluar ketika sedang berbicara.
“Jadi penularannya antar manusia dan sangat mudah dan kemudian daya tularnya sangat tinggi 20 kali dibanding SARS ya,” ucap Bambang.
“Waktu SARS kejadian di tahun 2000-an sempat membuat beberapa negara juga berhenti kegiatan ekonominya, yang ini 20 kali lebih cepat,” tutur dia.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan selama masa libur panjang Hari Raya Natal dan tahun baru.
Hal ini ia katakan berkaitan dengan munculnya virus corona yang dikabarkan telah bermutasi menjadi varian baru.
"Sebaiknya kita duduk, karena mobilitas penduduk itu akan meningkatkan virus itu untuk menular," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (24/12/2020).
Wiku mengatakan mutasi virus corona ini berpotensi masuk ke Indonesia baik melalui penularan dari luar maupun dalam negeri.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat tidak melakukan mobilitas ataupun melakukan perjalanan di masa libur panjang.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Lebih menular, ini 7 gejala virus corona varian baru