Virus corona varian baru yang ditemukan di Negara Pangeran William ini diketahui lebih menular, seperti yang dikutip dari Kontan.co.id.
Walaupun demikian, varian baru Covid-19 ini tidak lebih mematikan.
Zubairi Djoerban selaku Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), menjelaskan penularan varian baru virus corona B117 bisa mencapai 71% lebih cepat.
Varian baru virus corona ini diberitakan sudah meluas sampai ke beberapa negara tak terkecuali di benua Asia.
Saat ini ada 6 negara Asia yang sudah melaporkan kasus virus corona varian baru tersebut seperti India, Singapura, Jepang, Malaysia, Lebanon, dan Korea Selatan.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro buka suara untuk menanggapi kemunculan varian baru virus corona yang berasal dari Inggris.
Bambang menyebut varian baru virus corona ini diketahui lebih mudah menyebar daripada varian yang ada saat ini.
Namun, dia mengatakan saat ini belum ada bukti bahwa varian baru tersebut menimbulkan infeksi yang lebih parah.
Menurut Bambang, yang sudah terlihat dari varian ini adalah penyebarannya yang lebih cepat.
Virus ini, kata Bambang, terdeteksi di Inggris pada 20 September 2020.
“Jadi yang sudah terlihat Inggris penularannya terbukti lebih cepat, tetapi belum ada bukti bahwa varian ini menimbulkan tingkat keparahannya yang lebih, membuat penyakit menjadi lebih berat dan juga tidak terbukti menambah tingkat kematian ya,” kata Bambang dalam talkshow di Graha BNPB, Kamis (24/12/2020), dikutip dari Kompas.
“Jadi masih fokus pada kemudahan untuk menyebar ya,” ujar dia.
Namun, Bambang mengatakan masyarakat tidak boleh lengah terkait penyebaran virus corona.
Sebab, virus ini dapat menyerang orang yang mudah terpapar penyakit secara lebih cepat.
“Kita tidak boleh lupa bahwa kalau kita bicara penyebaran virus SARS-CoV-2 ini berarti kan langsung terkena kepada orang-orang yang berpotensi seperti (yang punya) komorbid maupun orang tua. Jadi kita tetap intinya harus berhati-hati,” ujar Bambang.
Namun, Bambang mengatakan masyarakat tidak boleh lengah terkait penyebaran virus corona.
Sebab, virus ini dapat menyerang orang yang mudah terpapar penyakit secara lebih cepat.
Baca: Kasus Positif Covid-19 Harian Lebih dari 50 Ribu, Brasil Alami Situasi Gawat dan Bingung Soal Vaksin
Baca: Bisa Mendeteksi Covid-19 dalam 3 Menit, GeNose UGM Dijual Rp62 Juta per Unit
“Kita tidak boleh lupa bahwa kalau kita bicara penyebaran virus SARS-CoV-2 ini berarti kan langsung terkena kepada orang-orang yang berpotensi seperti (yang punya) komorbid maupun orang tua. Jadi kita tetap intinya harus berhati-hati,” ujar Bambang.
Bambang menuturkan dari pemeriksaan sampel di Inggris, 50 persen diantaranya ditemukan mengandung virus jenis baru varian itu.