Proses pendaftaran dimulai pada 28 Desember 2020 hingga 22 Januari 2021.
Pendaftaran dilakukan secara online.
Pendaftar melakukan login di akun Rekrutmen TNI AL.
Baru setelah itu pendaftar bisa mengisi identitas dan mengunggah data yang dibutuhkan.
Pelaksanaan validasi calon bintara pria/wanita Tanggal 4 S.D 22 Jan 2021 di Lokasi Panda (Panitia Daerah) Masing-masing.
Baca: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL)
Selama proses penerimaan berlangsung calon tidak dipungut biaya apapun.
Jika ada yang mengatasnamakan untuk membayar sejumlah uang untuk ditransfer itu sudah pasti penipuan.
Pihak TNI AL meminta langsung untuk melaporkan kepada panitia setempat.
Untuk cara dan Jadwal Rakrutmen TNI (Tentara Negara Indonesia) bisa kamu ikuti terus lewat website resmi al.rekrutmen-tni.mil.id.
Link Resmi Rekrutmen Calon Prajurit TNI Tahun 2021 klik di sini.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) merupakan salah satu cabang angkatan perang.
TNI-AL menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di laut.
TNI Angkatan Laut dibentuk pada tanggal 10 September 1945 yang pada saat dibentuknya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR Laut) yang merupakan bagian dari Badan Keamanan Rakyat.
TNI Angkatan Laut dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) yang menjadi pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Laut (MABESAL).
Sejarah TNI-AL dimulai tanggal 10 September 1945, setelah masa awal diproklamasikannya kemerdekaan negara Indonesia, administrasi pemerintah awal Indonesia mendirikan Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut).
BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (Angkatan Laut Kerajaan Belanda) pada masa penjajahan Belanda dan Kaigun pada masa pendudukan Jepang.
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya.
Sejumlah Pangkalan Angkatan Laut terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu.