Vaksinasi Covid-19 Belum Tentu Bisa Dilakukan Awal 2021, Menko PMK : Bisa Jadi Akhir Tahun

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin covid-19.

Kedua jenis vaksin tersebut diklaim memiliki efektivitas sebesar 95 persen selama uji coba.

Sebenarnya, belum ada vaksin yang sepenuhnya disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk dijual ke rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan.

Akan tetapi, dua jenis vaksin tersebut disetujui untuk izin penggunaan darurat.

Perusahaan farmasi asal China, Sinovac, sudah mengekspor vaksin buatanya ke 5 negara, termasuk Indonesia. Berikut fakta vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac dan Sinopham. (GETTY IMAGES VIA BBC)

Dengan demikian, vaksin yang telah diedarkan itu masih akan ters diuji coba untuk membuktikan kemanan dan efektivitasnya.

Efek samping umum dari vaksin Pfizer dan Moderna mRNA, antara lain:

  • nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntikan
  • kelelahan
  • sakit kepala
  • nyeri otot dan persendian
    demam ringan dan menggigil.

Sebenarnya, setiap vaksin pasti memiliki efek samping. Namun, manfaat vaksin lebih besar daripada efek sampingnya.

Efek samping yang terjadi juga menunjukan indikasi bahwa vaksin sedang melakukan tugasnya untuk membantu tubuh mengembangkan kekebalan terhadap virus. Jadi, masyarakat tak perlu khawatir akan hal itu.

“Banyak orang menghindari vaksin karena takut efek sampingnya. Padahal, manfaat vaksin lebih besar daripada efek sampingnya," kata Dr. H. Dirk Sostman, presiden Academic Institute di Houston Methodist.

Semua vaksin Covid-19 juga telah diuji ketat secara klinis, dan ditinjau secara menyeluruh oleh FDA, CDC, serta lembaga kesehatan terpecaya dan independen.

"Setiap kemungkinan adanya efek samping akan dinformasikan denganjelas ke publik," tambah Sostman.

Spesialis perawatan klinis dari Cleveland Clinic, Rachel Scheraga, mengatakan, hingga saat ini belum ada efek samping lain yang ditemukan mengenai vaksin Covid-19 yang beredas.

Efek samping yang terjadi masih sama seperti vaksin-vaksin pada umumnya.

"Namun, ini masih proses awal dan masih akan trus dilakukan pengujian," ucap Scheraga.

Selain itu, banyak orang yang juga menkhawatirkan vaksin Covid-19 ini bisa memicu reaksi infeksi.

Menuru Scheraga, vaksin yang sudah disetujui peredarannya itu tidak akan memicu penularan Covid-19.

"Setelah vaksinasi, sistem kekebalan tubuh bisa melawannya dengan cepat. Jadi, tidak akan memicu infeksi," ucap dia.

Jadi, kekhawatiran akan efek samping tersebut tak perlu dirisaukan oleh masarakat.

Vaksin Covid-19 yang sidah diedarkan itu telah melalui banyak eksperimen.

"Vaksin yang sudah ada itu telah teruji keamanan dan efektivitasnya. Jadi, tak perlu kahwatir lagi," tambah Scheraga.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Deti Mega Purnamasari/Ariska Puspita Anggraini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menko PMK Sebut Vaksinasi Covid-19 Belum Bisa Awal Tahun 2021" dan 

"Vaksin Covid-19 Sudah Diedarkan, Pahami Efek Sampingnya"



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer