Dulunya, H juga pernah memukul ayahnya sendiri hingga dilarikan ke rumah sakit.
Warso (79), ayah dari H yang juga suami dari korban, mengaku memiliki luka mendalam atas musibah tersebut.
Dilansir dari Wartakotalive.com, saat ditemui oleh Tribun Medan, Warso terlihat mengenakan kopiah hitam dan tertunduk lesu.
"Saat kejadian, saya tidak berada di rumah," kata Warso sembari mengatupkan kedua tangannya di sela paha, Rabu (17/6/2020) siang.
Ia mengatakan, pada Selasa (16/6) pukul 18.30 WIB, dirinya berangkat ke Masjid Al Badar yang tak jauh dari rumahnya untuk menunaikan salat Maghrib.
Saat meninggalkan rumah, kondisi istrinya masih biasa saja.
Bahkan, dirinya juga pamit kepada korban untuk pergi ke masjid.
Baca: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Sukoharjo Ternyata Teman Akrab, Siapa Sebenarnya Dia?
Baca: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Sukoharjo Tertangkap, Dipicu Jual Mobil Korban untuk Bayar Utang
Setelah salat maghrib, saya lanjut menunaikan salat isya. Selepas itu, saya tidak langsung pulang ke rumah," kata Warso, dengan kondisi tatapan nanar.
Ia mengatakan, dirinya sempat singgah ke rumah keponakan yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Sekitar pukul 20.35 WIB, Warso pulang ke rumah.
Saat berada di depan pintu rumah, ia merasa ada yang tidak beres.
Kondisi rumah hening bagai tak berpenghuni.
"Biasanya ketika saya pulang, istri yang buka kan pintu. Tapi saat kejadian itu, anak saya (H) yang buka kan," kata Warso.
Karena rumahnya gelap gulita, Warso sempat mencari dan memanggil S.
Namun, istri yang juga korban pembunuhan tersebut tidak menjawab.
Kemudian, Warso pun menyalakan pemnatik, dan mencari Suparti di kamar.
"Saya lihat di kamar enggak ada orang, lalu saya pergi ke dapur," kata Warso.
Setibanya di dapur, tubuh Warso langsung lemas.
Ia melihat istrinya itu tergeletak bersimbah darah.
Saat ditemukan, S masih mengenakan mukenah.