Kabar baiknya, kadar TMAO dalam tubuh bisa kembali normal selang empat minggu setelah kebiasaan makan daging merah berlebihan disetop.
Karsinogenik
Sejumlah studi juga menunjukkan, rutin terlalu banyak makan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker atau kematian.
Riset pada 2015 menyatakan, daging merah dan daging olahan potensial bersifat karsinogen atau bisa memicu kanker.
Jenis kanker yang disebabkan konsumsi daging merah berlebihan adalah kanker kolorektal atau usus besar, pankreas, prostat, perut, dan payudara.
Selain itu, studi lain mengungkap, orang yang sering makan daging merah juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat kanker.
Proses pemasakan tertentu picu kanker.
Para ahli juga menyebutkan, metode pengolahan daging turut memengaruhi risiko kesehatan.
Daging olahan lebih berbahaya bagi kesehatan ketimbang daripada daging yang dimasak biasa.
Baca: Minum Air Lemon Bisa Atasi Pusing dan Mual karena Terlalu Banyak Makan Daging Kurban
Baca: Mengenal Daging Kambing: Jenis, Karakteristik, Komposisi, Manfaat, dan Risiko Kesehatan
Ketika orang memasak daging dengan suhu tinggi seperti menggoreng, membakar, atau memanggang, bahan kimia bisa terbentuk.
Zat kimia ini disebut amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik.
Keduanya bisa menyebabkan perubahan DNA yang bisa mengarah pada kanker.
Untuk mengurangi risiko kanker, ahlli dari National Cancer Institute menyarankan agar memasak daging tidak menggunakan api besar.
Bolak-balik daging secara tertur selama memasak. Dan imbangi makan daging dengan banyak sayur dan buah kaya antioksidan.
Selain tidak terlalu banyak makan daging, Anda juga perlu rutin cek kesehatan, mengelola stres, rajin olahraga, cukup tidur agar hidup tetap sehat.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Waspada, Inilah Bahaya yang Terjadi pada Tubuh ketika Terlalu Banyak Makan Daging