Kendati demikian, konsumsi daging juga tidak boleh secara berlebihan.
Melansir Eat This, sejumlah organisasi kesehatan pun telah memberikan rekomendasi batas aman konsumsi daging merah.
Ahli dari World Cancer Research dan American Institute for Cancer Research menyarankan konsumsi daging idealnya cukup tiga kali seminggu dengan porsi 300-500 gram untuk seminggu.
Makan daging berlebihan bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh, terutama untuk jangka panjang.
Berikut bahaya terlalu banyak makan daging bagi kesehatan:
Sejumlah studi menunjukkan, terlalu banyak makan daging dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan.
Baca: Ini yang Akan Terjadi Ketika Memanaskan Daging Lebih Dari Sekali, Begini Cara Mengatasinya
Baca: Apakah Makan Daging Kambing Mampu Tingkatkan Gairah Seksual Pria? Begini Penjelasan Ahli
Penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di tubuh bisa membuat kadar kolesterol tinggi.
Seperti diketahui, kadar kolesterol tinggi adalah pemicu penyakit jantung.
Untuk meminimalkan risiko penyakit jantung, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak makan daging.
Atau, konsumsi daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan dokter atau ahli.
Sebisa mungkin hindari segala jenis daging olahan seperti ham, burger, smoked beef, sosis, sampai kornet yang mengandung pengawet.
Tak hanya lemak jenuh, penelitian juga mengungkapkan orang yang sering terlalu banyak makan daging memiliki kadar metabolit yang tinggi.
Kadar metabolit yang ditemukan dalam tubuh orang yang rutin makan daging berlebihan adalah jenis trimethylamine N-oxide (TMAO).
Bakteri dalam usus menghasilkan TMAO selama proses pencernaan.
Zat ini adalah racun yang oleh peneliti disebut sebagai biang kematian akibat penyakit jantung.
Studi menunjukkan, orang yang makan daging merah memiliki tingkat TMAO tiga kali lipat dibandingkan orang yang makan daging putih atau protein nabati.
Baca: Begini Tips Makan Daging Sapi dan Kambing dari Kurban Idul Adha tanpa Takut Kolesterol Naik
Kabar baiknya, kadar TMAO dalam tubuh bisa kembali normal selang empat minggu setelah kebiasaan makan daging merah berlebihan disetop.
Sejumlah studi juga menunjukkan, rutin terlalu banyak makan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker atau kematian.
Riset pada 2015 menyatakan, daging merah dan daging olahan potensial bersifat karsinogen atau bisa memicu kanker.
Jenis kanker yang disebabkan konsumsi daging merah berlebihan adalah kanker kolorektal atau usus besar, pankreas, prostat, perut, dan payudara.
Selain itu, studi lain mengungkap, orang yang sering makan daging merah juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat kanker.
Proses pemasakan tertentu picu kanker.
Para ahli juga menyebutkan, metode pengolahan daging turut memengaruhi risiko kesehatan.
Daging olahan lebih berbahaya bagi kesehatan ketimbang daripada daging yang dimasak biasa.
Baca: Minum Air Lemon Bisa Atasi Pusing dan Mual karena Terlalu Banyak Makan Daging Kurban
Baca: Mengenal Daging Kambing: Jenis, Karakteristik, Komposisi, Manfaat, dan Risiko Kesehatan
Ketika orang memasak daging dengan suhu tinggi seperti menggoreng, membakar, atau memanggang, bahan kimia bisa terbentuk.
Zat kimia ini disebut amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik.
Keduanya bisa menyebabkan perubahan DNA yang bisa mengarah pada kanker.
Untuk mengurangi risiko kanker, ahlli dari National Cancer Institute menyarankan agar memasak daging tidak menggunakan api besar.
Bolak-balik daging secara tertur selama memasak. Dan imbangi makan daging dengan banyak sayur dan buah kaya antioksidan.
Selain tidak terlalu banyak makan daging, Anda juga perlu rutin cek kesehatan, mengelola stres, rajin olahraga, cukup tidur agar hidup tetap sehat.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Waspada, Inilah Bahaya yang Terjadi pada Tubuh ketika Terlalu Banyak Makan Daging