Rekam Jejak Hubungan AS dan Korea Utara Selama 2 Tahun Terakhir: Penuh Kebuntuan

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (kiri) pada pertemuan AS-Korea Utara di Singapura, Juni 2018.

Ini membuat AS dan China meminta Pyongyang untuk kembali ke meja perundingan. Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda perundingan apa pun terwujud.

April / Mei 2020:

Hilangnya Kim dari pandangan publik menyebabkan spekulasi panas tentang kesehatannya selama beberapa pekan terakhir.

Kondisi ini memicu kekhawatiran di Washington dan di tempat lain tentang stabilitas di Semenanjung Korea.

Situasi menjadi tenang pada awal Mei, ketika media pemerintah Korut mengatakan Kim telah menghadiri peresmian pabrik pupuk.

Foto pada Jumat 1 Mei 2020 memperlihatkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, (tengah), sedang memotong sebuah pita untuk meresmikan pabrik pupuk di Provinsi Pyongan Selatan, dekat ibu kota Pyongyang, Korea Utara. Kim membuat penampilan publik pertamanya sejak 20 hari absen, mengakhiri rumor global yang mengatakan dia sakit parah. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

28 Mei 2020:

Departemen Kehakiman AS menuduh bank milik negara Korea Utara menghindari undang-undang sanksi AS dan mendakwa 28 warga Korea Utara dan lima warga Tiongkok dalam tindakan keras terbesarnya terhadap pelanggaran sanksi Korea Utara.

Baca: Mantan Pejabat AS Beberkan Hubungan Khusus Trump dan Xi Jinping: Minta Bantuan Agar Menang Pemilu

Baca: Jurus China Lawan Blacklist Ekonomi Donald Trump: Hadirkan Investor Asing, Termasuk dari AS

16 Juni 2020:

Korea Utara meledakkan kantor penghubung di Kaesong yang digunakan untuk perundingan bersama setelah mengecam tindakan para pembelot yang melakukan kampanye dengan mengirimkan selebaran propaganda ke Korea Utara.

24 Juni 2020:

Media pemerintah mengumumkan bahwa Kim telah memutuskan untuk menangguhkan rencana aksi militer terhadap Korea Selatan.

25 Juni 2020:

Menandai 70 tahun sejak awal Perang Korea 1950-1953, kementerian luar negeri Korea Utara merilis sebuah laporan yang membela program senjata nuklir negara itu dan bersumpah untuk tidak pernah mundur dari jalan yang telah mereka pilih.

Militer Korea Utara Ancam Ubah Perbatasan Jadi Benteng Pertahanan

Pandangan umum tentang ladang dan bangunan di luar Kaesong di Korea Utara, terlihat di seberang Zona Demiliterisasi dari pulau Ganghwa Korea Selatan.(bangkokpost.com) (bangkokpost.com)

Korea Utara mengancam akan menjadikan perbatasan antar-Korea sebagai benteng.

Hal itu disampaikan oleh Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA).

Mereka mengatakan telah mempelajari rencana untuk memasuki kembali zona demiliterisasi di bawah pakta antar-Korea, seperti diberitakan Kontan, Rabu (24/6/2020).

Setelahnya, mereka akan mengubah garis depan menjadi benteng.

Diberitakan sebelumnya, diam-diam militer Korea Utara terus bergerak.

Kontan memberitakan militer Korsel melihat dua moncong artileri Korut dalam keadaan terbuka dan mengarah ke Korsel.

Halaman
123


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer