Anggota Komisi A DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri menilai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim harus lebih memperhatikan daerah prioritas penanganan.
“Dipindahnya mobil tes PCR dari Surabaya ke daerah lain menunjukkan Pemprov Jatim tidak mempunyai strategi yang cermat,” ujar Syaifuddin, dikutip dari TribunJatim.com, Sabtu (30/5/2020).
Menurut Syaifuddin, Surabaya yang sebaran kasus virus Corona ( Covid-19 ) lebih tinggi harusnya mendapatkan prioritas untuk segera diputus mata rantai penyebarannya.
Terlebih, Surabaya sering disebut sebagai episentrum baik jumlah positif hingga tingkat penularan, Surabaya berada di posisi tertinggi di Jatim.
Sehingga, Syaifuddin mengatakan harusnya indikator tersebut digunakan dalam mengambil lamgkah yang terukur.
“Pengalihan mobil tes PCR dari Surabaya ke daerah lain yang angka Covid-nya di bawah Surabaya,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada tanggal 22 Mei 2020 telah berkirim surat kepada Kepala BNPB Jatim yang bertujuan untuk meminta bantuan perluasan test swab dengan 2 unit Mobile Combat Covid-19.
Sehingga, harusnya surat dari Risma itu menjadi landasan bagi kebijakan Pemprov Jatim untuk memprioritaskan Surabaya untuk pengoperasian mobil test PCR bantuan BNPB Pusat.
Baca: 2 Mobil PCR BNPB untuk Surabaya Dialihkan ke Daerah Lain, Risma: Saya Dibilang Nggak Bisa Kerja
Apalagi, sudah ada komunikasi dari BNPB pusat bahwa Surabaya memang diprioritaskan dengan mobil tersebut.
“Tapi mobil tes PCR yang sudah ditunggu warga Surabaya malah dialihkan ke daerah lain,” ungkap Anas.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini geram begitu mengetahui mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB pusat dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Jatim.
Kabarnya dua unit mobil itu dialihkan ke daerah Tulungagung dan Lamongan, Jumat (29/5/2020).
Padahal, menurut Risma bantuan dari BNPB pusat itu diprioritaskan untuk Surabaya. Namun, lantaran dialihkan ke daerah lain, Pemkot harus membatalkan ratusan orang yang harusnya dilakukan swab.
Seharusnya dua unit mobil itu dapat dimaksimalkan oleh Pemkot untuk melakukan swab test kepada warganya.
Menurut Risma dirinya yang secara langsung melakukan komunikasi dengan BNPB pusat agar diberikan bantuan untuk penanganan Covid-19 di Surabaya.
Dia tak bisa menyembunyikan kegeramannya begitu mengetahui mobil PCR itu dilempar ke daerah lain di Jatim.
Video Risma yang marah itu pun saat ini tengah viral dan ramai jadi perbincangan.
"Kasihan pasien yang sudah menunggu," kata Risma.
Baca: Nantikan Sejak Berbulan-bulan Lalu, Risma Menangis Terima Bantuan BIN Akhirnya Tiba di Surabaya
Baca: Tak Patuhi Protokol Kesehatan Saat New Normal, Siap-siap Bakal Kena Sanksi Pidana Satu Tahun