2 Mobil PCR BNPB Dialihkan ke Luar Surabaya, Warganet Serbu Instagram Khofifah: Ada Motif Apa Bu?

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengalihan mobil laboratorium PCR dari BNPB ke kota Tulungagung dan Lamongan ikut menuai komentar dari warganet. Bnayak yang menyayangkan keputusan tersebut, mengingat Surabaya merupakan daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Timur saat ini.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kisruh mobil laboratorium PCR yang dialihkan ke luar kota Surabaya ternyata tak hanya memancing emosi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Masyarakat Surabaya juga mengecam hal tersebut.

Banyak yang menilai langkah tersebut kurang tepat, mengingat Surabaya merupakan kota dengan kasus Covid tertinggi di Jawa Timur.

Selain itu, Surabaya juga disebut sebagai kota dengan peringkat pertama, baik sebagai episentrum maupun penularan Covid-19 di Jawa Timur.

Surabaya dinilai lebih membutuhkan dibandingkan Tulung agung dan Lamongan yang menjadi daerah yang mendapatkan mobil laboratorium PCR dari BNPB saat ini.

Melihat hal ini, masyarakat Surabaya mengaku kecewa dengan Pemprov Jatim.

Imbasnya, akun instagram Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diserbu warganet.

Baca: Wali Kota Surabaya Risma Marah Besar Tahu Mobil Bantuan BNPB Dialihkan ke Kota Lain di Jawa Timur

Unggahan instagram Kohifah pun dibanjiri ratusan hingga ribuan komentar.

"Bu. Mobilnya kok di alihkan ke kab lain? Bukannya sby yg paling membutuhkan ya?? Kota besar dgn penduduk yg banyak. Apa mau boikot sby? Atau ada politik dibalik ini semua?? Ayo bikin statmen bu, biar ngga liar infonya," tulis akun @bhirawarendra.

Langkah ini dinilai mengandung motif terselubung, warganet curiga dan minta klarifikasi.

"Bu khofifah..sy pemilih sampean pada pilgub kemarin...tapi saya kecewa dgn pemindahan mobil pcr bantuan gugus tugas pusat untuk surabaya di alihkan ke kota lain...surabaya jumlah kasus nya tinggi bu...mengkhawatir kan kasus nya....kenapa ibu setega itu? Ada motif apa bu? Tolong di jelaskan. Jangan seperti itu bu caranya," tulis @ddk_iswahyudi.

Ada pula yang kasihan dengan Risma dan sakit hati dengan kinerja Khofifah saat ini.

"BALEKNO MOBIL PCR KE RISMA BU, MOBIL NGGAWE TES NK SUROBOYO MALAH DI KIRIM KE BUKAN SUROBOYO SAKNO BU RISMA. SEKALI KERJA MALAH BIKIN SAKIT HATI, MENDING GAK USAH KERJA LAH BU," tulis akun @abdiwahyu_p.

"Ibu sepertinya politis sekali ya dlm penanganan COVID-19 di Surabaya. Keliatan ingin menjegal walikota. Ayo donk bu, serius, surabaya sudah zona kritis, butuh penanganan bersama. Bukan cara boikot kayak gini," tulis akun @dendi.pras.

Bahkan tak sedikit yang minta Khofifah cukup satu periode saja sebagai Gubernur Jatim, tidak usah melanjutkan di periode kedua.

"Cukup 1 perioade aja ya buk," 

"Cukup 1 periode ae awkmu mimpin jatim, tak titeni,"

"CUKUP 1 PERIODE AE, AREK BONEK WES MENOLAK"

Komentar DPRD Surabaya

Pengalihan mobil laboratorium PCR dari BNPB ke kota Tulungagung dan Lamongan ikut menuai komentar dari DPRD Surabaya.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri menilai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim harus lebih memperhatikan daerah prioritas penanganan.

“Dipindahnya mobil tes PCR dari Surabaya ke daerah lain menunjukkan Pemprov Jatim tidak mempunyai strategi yang cermat,” ujar Syaifuddin, dikutip dari TribunJatim.com, Sabtu (30/5/2020).

Menurut Syaifuddin, Surabaya yang sebaran kasus virus Corona ( Covid-19 ) lebih tinggi harusnya mendapatkan prioritas untuk segera diputus mata rantai penyebarannya.

Terlebih, Surabaya sering disebut sebagai episentrum baik jumlah positif hingga tingkat penularan, Surabaya berada di posisi tertinggi di Jatim.

Sehingga, Syaifuddin mengatakan harusnya indikator tersebut digunakan dalam mengambil lamgkah yang terukur.

“Pengalihan mobil tes PCR dari Surabaya ke daerah lain yang angka Covid-nya di bawah Surabaya,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada tanggal 22 Mei 2020 telah berkirim surat kepada Kepala BNPB Jatim yang bertujuan untuk meminta bantuan perluasan test swab dengan 2 unit Mobile Combat Covid-19.

Sehingga, harusnya surat dari Risma itu menjadi landasan bagi kebijakan Pemprov Jatim untuk memprioritaskan Surabaya untuk pengoperasian mobil test PCR bantuan BNPB Pusat.

Baca: 2 Mobil PCR BNPB untuk Surabaya Dialihkan ke Daerah Lain, Risma: Saya Dibilang Nggak Bisa Kerja

Apalagi, sudah ada komunikasi dari BNPB pusat bahwa Surabaya memang diprioritaskan dengan mobil tersebut.

“Tapi mobil tes PCR yang sudah ditunggu warga Surabaya malah dialihkan ke daerah lain,” ungkap Anas.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini geram begitu mengetahui mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB pusat dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Jatim.

Kabarnya dua unit mobil itu dialihkan ke daerah Tulungagung dan Lamongan, Jumat (29/5/2020).

Padahal, menurut Risma bantuan dari BNPB pusat itu diprioritaskan untuk Surabaya. Namun, lantaran dialihkan ke daerah lain, Pemkot harus membatalkan ratusan orang yang harusnya dilakukan swab.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini marah besar saat mengetahui bantuan mobil PCR dari BNPB dialihkan ke kota-kota lain di Jawa Timur (Kolase Foto Surya)

Seharusnya dua unit mobil itu dapat dimaksimalkan oleh Pemkot untuk melakukan swab test kepada warganya.

Menurut Risma dirinya yang secara langsung melakukan komunikasi dengan BNPB pusat agar diberikan bantuan untuk penanganan Covid-19 di Surabaya.

Dia tak bisa menyembunyikan kegeramannya begitu mengetahui mobil PCR itu dilempar ke daerah lain di Jatim.

Video Risma yang marah itu pun saat ini tengah viral dan ramai jadi perbincangan.

"Kasihan pasien yang sudah menunggu," kata Risma.

Baca: Nantikan Sejak Berbulan-bulan Lalu, Risma Menangis Terima Bantuan BIN Akhirnya Tiba di Surabaya

Baca: Tak Patuhi Protokol Kesehatan Saat New Normal, Siap-siap Bakal Kena Sanksi Pidana Satu Tahun

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi) (TribunJatim.com)



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer