Beberapa percaya bahwa nama biskuit itu diambil dari kata dalam bahasa Prancis untuk emas, yakni or.
Kemasan awal Oreo menggunakan warna emas.
Lainnya mengklaim nama tersebut berasal dari versi percobaan yang berbentuk bukit yang tidak pernah dipasarkan.
Maka, biskuit percobaan itu diberina nama menggunakan kata dari bahasa Yunani untuk gunung,yakni oreo.
Beberapa juga berspekulasi bahwa kata Oreo berasal dari gabungan “re” dari “cream” dan dua “o” dari “chocolate” menjadi o-re-o.
Ada lagi yang memberikan penjelasan sederhana, yakni biskuit itu diberi nama Oreo karena Oreo adalah kata yang pendek, lucu, dan mudah diucapkan.
Oreo dikenalkan oleh Nabisco pada 6 Maret 1912.
Sebenarnya sudah biskuit mirip Oreo yang bernama Hydrox dan dikenalkan dua tahun sebelumnya.
Oreo menjadi satu dari tiga biskuit yang Nabisco sebut sebagai “The Trio”, yakni Oreo, Mother Goose Biscuits dan Veronese Biscuit.
Setahun kemudian, nama resmi biskuit ini adalah Oro Biscuit, tetapi diganti Oreo Sandwich pada 1921.
Namun, setelah Perang Dunia II, tepatnya pada 1948, namanya diganti menjadi Oreo Cream Sandwich.
Namanya diganti lagi pada 1975 menjadi Oreo Chocolate Sandwich.
Nabisco juga mengeluarkan berbagai varian Oreo.
Pada 1920-an, mereka mengenalkan “lemon-filled” Oreo.
Selain itu ada juga biskuit vanilla Golden Oreo dan Chocolate Creme Oreos atau dikenal sebagai Uh-Oh Oreo.
Kemunculan Oreo kemudian menimbulkan perdebatan mengenai cara terbaik memakannya, yakni “diputar atau dicelup.”
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Istimewanya Oreo Supreme sampai Dijual Rp 269 Juta Satu Bungkus?"