Sebagai contoh, platform video sharing YouTube menjadi tempat para penggunanya untuk mengulas Oreo merah berharga sangat mahal tersebut.
Di antara mereka ada juga dua YouTuber Indonesia, Rachel Vennya dan Rachel Goodard.
Dilansir dari Kompas.com, satu bungkus Supreme Oreo dihargai di eBay bisa mencapai 18.000 dollar AS atau setara Rp269 juta.
Bahkan ada juga laporan yang menyatakan tentang pembeli yang rela mengeluarkan uang sebesar 1.250 dollar AS atau setara 18,6 juta untuk 12 biskuit Supreme Oreo.
Ada juga pembeli yang membayar 50 dollar AS atau setara Rp 750.000 untuk satu pak Supreme Oreo berisikan tiga biskuit.
Forbes mengklaim bahwa satu paket Supreme Oreo bisa ditawar hingga 96.100 dollar AS atau setara Rp 1,4 miliyar di eBay dalam satu waktu.
Padahal Oreo normal satu bungkus biskuitnya hanya dijual tiga dollar AS atau setara Rp 45.000. Di Indonesia bahkan Oreo dijual kisaran Rp10.000.
Dengan demikian, Supreme Oreo seakan-akan menjadi biskuit sultan.
Mengapa harga Supreme Oreo mahal sekali?
Baca: Resep Praktis Membuat Cheese Cake dan Brownies Rasa Oreo untuk Menu Buka Puasa
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 6 Maret 1912 - Biskuit Oreo Diperkenalkan dan Memicu Debat Puluhan Tahun
Supreme Oreo merupakan kerja sama antara biskuit Oreo dengan perusahaan streetwear Supreme.
Untuk mengulas harga Supreme Oreo, rasanya harus dimulai dari sejarah Supreme.
Perusahaan raksasa streetwear ini berawal dari toko skater dan hip hop bawah tanah di Manhattan, New York, yang dibuat oleh James Jebbia pada 1994.
Dari toko kecil, Supreme berkembang menjadi raksasa dengan toko yang tersebar di berbagai negara.
Supreme bahkan berhasil menjadi pop culture dengan nilai perusahaan mencapai ratusan juta dollar AS.
Keberhasilan Supreme tak lain karena jurus marketing yang jitu.
Dilansir dari CBR, Supreme menjalin kerja sama dengan banyak selebriti dan atlet seperti Odell Beckham Jr. dan The Muppets
Kolaborasi terbaru perusahaan ini bersama dengan Oreo yang diluncurkan pada 26 Maret 2020, apalagi kalau buka Supreme Oreo.
Tidak ada yang spesial selain biskuit ini memiliki warna merah dan tulisan Supreme.
Warna dan logo yang sama juga bisa kamu temukan di berbagai produk mulai dari sepatu sneakers, zippo, sampai kantung ziplock.
Salah satu hal yang menyebabkan produk-produk Supreme termasuk Supreme Oreo menjadi mahal adalah faktor eksklusivitasnya.
Barang-barang ini dirilis dalam jumlah sangat sedikit dalam periode musiman.
Kebanyakan dibeli oleh para reseller dalam hitungan menit atau bahkan detik ketika dirilis.
Kaum ‘hypebeasts’, begitulah orang-orang memanggil penggemar Supreme.
Mereka menguasai pasar Supreme dan menyebabkan barang-barang sederhana seperti Oreo atau helm motor bisa dihargai sekitar 100 hingga 10.000 dollar AS.
Fenomena Supreme Oreo ini juga memperlihatkan betapa spektakulernya animo terhadap benda apa pun dengan label Supreme.
Orang-orang yang sudah mencoba Supreme Oreo mendeskripsikan rasanya seperti “lebih artifisial” dan tidak seperti biskuit Oreo biasa.
Beberapa pembeli bahkan mengatakan bahwa kue ini terasa mirip dengan varian Golden Oreo, tetapi jauh lebih buruk. Kebanyakan orang yang membeli kue tersebut enggan membuka bungkus dan memakan biskuit tersebut.
Foto-foto di media sosial memperlihatkan tumpukan Oreo yang di rumah-rumah dan tersedia untuk dijual.
Foto tersebut sebagai bentuk sindiran pada pemburu Supreme Oreo.
Namun hal tersebut tak berpengaruh, jumlah penjualan Supreme Oreo malah terus meningkat dan tetap diburu lewat online.
Dilansir dari TribunnewsWiki, biskuit Oreo diperkenalkan pertama kali pada 6 Maret 1912 oleh perusahaan Amerika bernama National Biscuit Company (Nabisco).
Oreo berbentuk dua wafer yang digabungkan dan diberi krim di antara keduanya.
Setelah kemunculannya, biskuit Oreo menimbulkan perdebatan selama berdekade-dekade mengenai cara terbaik memakannya.
Satu pihak mengatakaan “diputar” atau langsung dimakan adalah cara terbaik menikmati Oreo.
Sementara pihak lain menyebut bahwa mencelupkannya ke susu adalah cara paling sempurna menikmatinya.
Dari 1912 sampai saat ini, diperkirakan sudah ada 491 milyar Oreo terjual dan menjadi biskuit terlaris pada abad ke-20.
Mengenai asal kata “Oreo” tidak ada orang-orang di Nabisco yang mengetahuinya lagi.
Beberapa percaya bahwa nama biskuit itu diambil dari kata dalam bahasa Prancis untuk emas, yakni or.
Kemasan awal Oreo menggunakan warna emas.
Lainnya mengklaim nama tersebut berasal dari versi percobaan yang berbentuk bukit yang tidak pernah dipasarkan.
Maka, biskuit percobaan itu diberina nama menggunakan kata dari bahasa Yunani untuk gunung,yakni oreo.
Beberapa juga berspekulasi bahwa kata Oreo berasal dari gabungan “re” dari “cream” dan dua “o” dari “chocolate” menjadi o-re-o.
Ada lagi yang memberikan penjelasan sederhana, yakni biskuit itu diberi nama Oreo karena Oreo adalah kata yang pendek, lucu, dan mudah diucapkan.
Oreo dikenalkan oleh Nabisco pada 6 Maret 1912.
Sebenarnya sudah biskuit mirip Oreo yang bernama Hydrox dan dikenalkan dua tahun sebelumnya.
Oreo menjadi satu dari tiga biskuit yang Nabisco sebut sebagai “The Trio”, yakni Oreo, Mother Goose Biscuits dan Veronese Biscuit.
Setahun kemudian, nama resmi biskuit ini adalah Oro Biscuit, tetapi diganti Oreo Sandwich pada 1921.
Namun, setelah Perang Dunia II, tepatnya pada 1948, namanya diganti menjadi Oreo Cream Sandwich.
Namanya diganti lagi pada 1975 menjadi Oreo Chocolate Sandwich.
Nabisco juga mengeluarkan berbagai varian Oreo.
Pada 1920-an, mereka mengenalkan “lemon-filled” Oreo.
Selain itu ada juga biskuit vanilla Golden Oreo dan Chocolate Creme Oreos atau dikenal sebagai Uh-Oh Oreo.
Kemunculan Oreo kemudian menimbulkan perdebatan mengenai cara terbaik memakannya, yakni “diputar atau dicelup.”
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Istimewanya Oreo Supreme sampai Dijual Rp 269 Juta Satu Bungkus?"