Sebanyak 220 pasangan yang ikut menikah massal diminta mengisi deklarasi sehat, dan menjabarkan sejarah bepergian mereka dalam 14 hari terakhir.
Baca: Pandemi Corona, Perayaan Hari Lahir Presiden Abadi Korut Kim Il Sung Sepi, Hanya Ada Tembakan Rudal
Baca: Nekat Masuk Indonesia Lewat Jalur Ilegal, 47 TKI dari Malaysia Diamankan Bakamla
Mereka berkumpul di aula besar, dengan Wali Kota Bacolod, Evelio Leonardia, memimpin upacara pernikahan itu, dan mengumandangkan mereka sebagai suami dan istri.
John Paul, salah satu dari peserta nikah massal menuturkan, rasanya begitu aneh ketika berciuman dengan istrinya sembari mengenakan masker.
"Namun itu diperlukan. Karena tempat ini penuh sesak," ujar pria berusia 39 tahun tersebut setelah menikahi kekasihnya selama tujuh tahun terakhir itu, dikutip dari Kompas.com.
Hingga Sabtu (22/2/2020), Filipina mengumumkan ada tiga orang yang positif terinfeksi virus corona, dengan satu orang meninggal.
Negara yang dipimpin Presiden Rodrigo Duterte itu menjadi yang pertama melaporkan kasus kematian di luar China sebagai asal wabah.
Korban merupakan warga China berusia 40 tahun, di mana dia sempat mengalami pneumonia tatkala mendapat perawatan di rumah sakit.
Wali Kota Leonardia mengatakan, tujuannya tetap menggelar pesta sakral di tengah wabah Covid-19, nama resmi corona, adalah jika keluarga kuat, maka kotanya juga akan kuat.
Menggelar acara pernikahan massal terbilang umum, di mana selain Filipina, sejumlah negara di Asia Tenggara juga melakukannya.
Adapun di Korea Selatan, sebanyak 30.000 pasangan dilaporkan menghadiri event tersebut pada Februari ini.
Adapun lebih dari 2.200 orang dilaporkan meninggal di seluruh China akibat Covid-19 yang pertama kali mewabah pada Desember 2019 tersebut.
Adapun di luar China, virus yang diyakini berasal dari Pasar Seafood Huanan itu menjangkiti 30 negara, dengan korban meninggal mencapai 15 orang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Pasutri 4 Tahun Rutin Berhubungan Intim, Sang Istri Malah Masih Perawan, Dokter Syok Saat Tahu.