Jangan Salah, Perhatikan Waktu Tepat Berjemur Selama Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan Ahli

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berjemur di bawah sinar matahari

Atom oksigen ini kemudian bereaksi dengan O2 dan molekul mediator untuk menghasilkan O3 (ozon).

Ozon akan menyerap seluruh sinar UV-C yang membahayakan kesehatan manusia.

Seperti diketahui, sinar matahari memiliki 3 spektrum sinar ultra violet, yaitu UV-A, UV-B dan UV-C.

“Faktor lain yang berpengaruh adalah tipe kulit seseorang dan Indeks UV (UV Index),” jelas dr. Pras.

Baca: Sempat Tak Sadarkan Diri 14 Hari, Menhub Budi Karya Kisahkan Masa-masa Lawan Covid-19: Ini Mukjizat

Baca: Kasus Positif Covid-19 Capai 20 Ribu Sehari, Trump Berencana Bubarkan Gugus Tugas Virus Corona

Kulit orang Indonesia sebagian besar termasuk tipe kulit 3 dan 4, hanya sebagian kecil tipe kulit 5 atau 6.

Tipe kulit tersebut merujuk pada Fitzpatrick Skin Scale.

Ciri-ciri kulit manusia menurut skala Fitzpatrick, yakni:

  • Tipe kulit 1: Selalu terbakar surya, tidak pernah tanning (menjadi coklat)
  • Tipe kulit 2: Selalu terbakar surya, kemudian tanning
  • Tipe kulit 3: Kadang terbakar surya, dapat tanning, tanpa didahului terbakar surya
  • Tipe kulit 4: Biasanya tidak terbakar surya, mudah tanning
  • Tipe kulit 5: Jarang terbakar surya, mudah tanning
  • Tipe kulit 6: Terbakar surya hanya pada terjadi pada dosis UV yang ekstrem

Faktor lain yang berperan dalam menentukan kualitas dan kuantitas sinar UV adalah Ultraviolet Index (UVI).

UVI sebagai perhitungan kekuatan radiasi UV yang menembus lapisan ozon hingga mempunyai dampak ke tubuh kita berupa terbakar surya (sunburn) pada tempat dan waktu tertentu.

Dengan demikian, ukuran UVI ini bermanfaat untuk mengetahui tingkat kewaspadaan seseorang terhadap pajanan sinar surya yang dapat merusak tubuh disesuaikan dengan lokasi geografis.

Bagi masyarakat di daerah tropis seperti Indonesia dan mempunyai UVI yang tinggi (bisa mencapai > 10 pada siang hari) perlu mewaspadai bahaya atau efek samping dari paparan sinar matahari terutama pada siang hari.

Untuk individu yang normal dan sehat, sinar surya diperlukan untuk meningkatkan rasa nyaman dan untuk asupan energi sintesis vitamin D.

Ilustrasi berjemur (freepik.com)

Di sisi lain, sinar surya berlebihan menyebabkan:

  • Photoaging atau proses penuaan yang diakibatkan oleh sinar ultraviolet dari matahar
  • Imunosupresi atau penurunan daya tahan tubuh
  • Fotokarsinogenesis atau pembentukan keganasan yang dipicu akibat proses kompleks dari pajanan sinar surya terutama sinar UV

dr. Pras menambahkan, letak geografis Indonesia terbentang pada 6° lintang utara dan 11° lintang selatan. Sementara, matahari beredar di 0° khatulistiwa. Dengan demikian, paparan matahari tegak lurus di atas bumi.

Menurut dia, hampir setiap hari rata-rata UVI di berbagai kota di Indonesia pada pukul 10.00-14.00 sudah mencapai angka 8 hingga lebih dari 11, dan bahkan bisa sangat ekstrem di angka 14.

“Padahal UVI ideal yang dibutuhkan untuk membentuk vitamin D adalah hanya 3,5 – 6,” jelas dia.

dr. Pras menegaskan, semakin tinggi derajat UVI berarti semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk berjemur.

Begitu juga, semakin luas area tubuh yang terpapar, maka sebenarnya semakin singkat waktu berjemur yang diperlukan untuk memperoleh kadar vitamin D yang dibutuhkan.

Sebagai contoh, pada UVI tingkat 5 pada tipe kulit 4, hanya dibutuhkan paparan sinar matahari di area wajah dan kedua lengan sekitar 10 menit.

Di mana, bagian wajah, kedua lengan, dan kedua tungkai hanya perlu paparan sinar matahari sekitar 6 menit, sementara seluruh tubuh sekitar 4 menit.

Halaman
1234


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer