Hentikan Pendanaan untuk WHO, Langkah Donald Trump Justru Bisa Perkuat Pengaruh China di Dunia

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Trump hentikan pendanaan ke WHO - Pidato kenegaraan Presiden Donald Trump

Ya, seandainya 'mau'.

Pasalnya, Presiden Trump tampak lebih sibuk menuding dan memberikan sentimen negatif, bahkan kepada sekutunya sendiri.

Diberitakan SCMP beberapa waktu silam, Perdana Menteri Singapura sampai mengancam akan mencari pemimpin baru dalam upaya penanganan Covid-19, jika AS dan China sibuk saling tuding.

Sementara Amerika Serikat tak kunjung menunjukkan perannya, China melakukan hal yang berbeda.

Di bawah pemerintahan Xi Jinping, China mulai menyalurkan alat medis ke berbagai negara.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian Beijing atas pandemi Covid-19 yang menimpa dunia.

Terlepas dari banyaknya komplain mengenai buruknya kualitas alat medis China, tetap saja banyak negara yang menerimanya.

Di lain sisi, peran Amerika Serikat dalam mengatasi pandemi, masih dipertanyakan dunia.

Rencana Trump Buka Lockdown dan Restart Ekonomi AS

ILUSTRASI New York sebagai daerah terdampak Covid-19 paling parah. Foto: Daerah Manhattan, New York pada Juni 2017 (Wikimedia)

Baca: Tak Banyak Petugas Medis Terpapar Covid-19, Begini Perencanaan Matang Singapura Hadapi Pandemi

Baca: Menkes Singapura Beberkan 8 Strategi Hadapi Covid-19: Deteksi Dini, hingga Lindungi Petugas Medis

Memang AS kini menjadi negara yang paling parah terkena dampak pandemi coronavirus dengan 592.743 kasus dan 25.239 kematian.

Presiden Donald Trump telah menyiapkan langkah baru untuk AS.

Berbicara di Rose Garden Gedung Putih, Presiden Donald Trump mengatakan rencana untuk membuka kembali negara sudah 'hampir selesai'.

"Pemerintah federal akan mengawasi mereka dengan cermat. Kami akan meminta pertanggungjawaban gubernur, tetapi akan bekerja dengan mereka untuk memastikan semuanya berjalan dengan sangat baik," kata Trump dikutip BBC.

Sebelumnya, ia sempat membuat kehebohan pada hari Senin.

Pasalnya Trump mengatakan ia memiliki wewenang untuk membuka lockdown dan memulai kembali perekonomian, bukan gubernur negara bagian.

Namun, para ahli sepakat bahwa kewenangan itu menjadi tanggung jawab gubernur, yang dilaksanakan di bawah hukum AS.

Tak heran pada hari Selasa kemarin, Gubernur New York Andrew Cuomo menyebut Presiden Trump sebagai sosok yang 'memanjakan untuk berkelahi'.

Negara bagian New York memiliki kasus terbanyak, dengan hampir 190.000 kasus dan lebih dari 10.000 kematian.

Baca: Tak Hanya Donald Trump, Berbagai Tokoh Pertanyakan Peran WHO dan Sayangkan Kedekatan dengan China

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer