Tak Hanya Hadapi Kasus COVID-19, DBD Juga Mengintai Indonesia, Ribuan Orang Telah Terjangkiti

Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nyamuk Aedes aegypti

Setiap musim hujan, nyamuk Aedes aegypti mencari air bersih untuk bertelur.

Hal ini membuat banyaknya nyamuk Aedes aegypti berkeliaran.

DBD (kenary820/shutterstock)

Setiap musim hujan tiba, masyarakar diimbau selalu menerapkan 3M yaitu mengubur, menguras dan menutup benda yang bisa menampung air.

Mengubur gunanya untuk menghilangkan tempat yang kira-kira bisa menjadi tempat nyamuk bertelur.

Menguras dimaksudkan untuk menghilangkan jentik-jentik nyamuk.

Selain itu, perlu adanya menaburkan bubuk ABATE di tempat penampungan air.

Terakhir melakukan fogging di rumah dan lingkungan sekitar.

Baca: Demam

Masyarakat juga perlu mengetahui gejala-gejala DBD.

1. Demam tinggi mendadak mencapai 38 hingga 40 derajar. Demam berlangsung 2-7 hari.

2. Badan lemah dan lesu

3. Muncul bintik-bintik merah, yang terlihat di hari ketiga atau keempat setelah demam terjadi.

4. Timbul rasa nyeri pada otot, persendian, dan tulang.

5. Sakit kepala hebat.

6. Rasa sakit pada perut, mual, muntah, dan diare.

Kebanyakan orang akan sembuh dalam waktu seminggu.

Hal yang perlu diwaspadai adalah suhu tubuh pasien yang menurun namun sebenarnya masih terjangkit DBD.

Panduan Demam Berdarah Dengue (Kompas.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

(TribunnewsWiki/cva)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "INFOGRAFIK: Gejala Demam Berdarah Dengeu (DBD)".



Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer