Selain COVID-19, Indonesia juga menghadapi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Korban DBD justru lebih banyak dari virus corona.
Sudah ribuan orang terjangkit DBD di seluruh Indonesia sejak awal tahun 2020.
Tahun ini, korban yang paling banyak terjangkit berasal dari daerah NTT.
Baca: Demam Berdarah Dengue (DBD)
Melansir Kompas.com, telah tercatat sebanyak 3.483 orang terjangkit DBD di NTT.
Angka tersebut tersebar di 21 kabupaten dan 1 kota.
Korban meninggal mencapai 40 orang pada Sabtu (14/3/2020).
Kabupaten Sikka menjadi tempat yang diprioritaskan oleh pemerintah NTT.
Hal ini karena jumlah penderita DBD di Kabupaten Sikka paling banyak di NTT.
Sebanyak 65 kasus DBD ditemukan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Di Jember, Jawa Timur, tercatat 300 warga terjangkit DBD & 2 diantaranya meninggal dunia.
Hal yang tak jauh beda juga terjadi di Gunung Kidul.
Sejak bulan Januari hingga Maret 2020, sudah ada 558 warga terjangkit DBD.
Baca: Demam Berdarah Merebak Bersamaan dengan Virus Corona, Para Ahli Khawatir Kesalahan Diagnosa
Empat orang diantaranya meninggal dunia.
"Hingga hari ini tercatat 558 warga terkena DBD, dengan jumlah korban meninggal dunia empat orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul Sumitro saat dihubungi wartawan Rabu (25/3/2020).
Indonesia selalu menghadapi kasus DBD setiap tahunnya.
Sosialisi demi sosialisasi dilakukan untuk menekan angka korban.
Demam Berdarah Dengue ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue.
Saat menjangkiti seseorang, nyamuk Aedes aegypti melepaskan virus dengue ke manusia.
Setiap musim hujan, nyamuk Aedes aegypti mencari air bersih untuk bertelur.
Hal ini membuat banyaknya nyamuk Aedes aegypti berkeliaran.
Setiap musim hujan tiba, masyarakar diimbau selalu menerapkan 3M yaitu mengubur, menguras dan menutup benda yang bisa menampung air.
Mengubur gunanya untuk menghilangkan tempat yang kira-kira bisa menjadi tempat nyamuk bertelur.
Menguras dimaksudkan untuk menghilangkan jentik-jentik nyamuk.
Selain itu, perlu adanya menaburkan bubuk ABATE di tempat penampungan air.
Terakhir melakukan fogging di rumah dan lingkungan sekitar.
Baca: Demam
Masyarakat juga perlu mengetahui gejala-gejala DBD.
1. Demam tinggi mendadak mencapai 38 hingga 40 derajar. Demam berlangsung 2-7 hari.
2. Badan lemah dan lesu
3. Muncul bintik-bintik merah, yang terlihat di hari ketiga atau keempat setelah demam terjadi.
4. Timbul rasa nyeri pada otot, persendian, dan tulang.
5. Sakit kepala hebat.
6. Rasa sakit pada perut, mual, muntah, dan diare.
Kebanyakan orang akan sembuh dalam waktu seminggu.
Hal yang perlu diwaspadai adalah suhu tubuh pasien yang menurun namun sebenarnya masih terjangkit DBD.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "INFOGRAFIK: Gejala Demam Berdarah Dengeu (DBD)".