Berdasarkan pemeriksaan, IYA yang memiliki peran dalam memberikan ide untuk melakukan susur sungai di lokasi tersebut.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan bahwa tersangka IYA yang meninggalkan para siswa di sungai.
Diketahui terdapat tujuh pembina pramuka, di antara tujuh orang tersebut satu orang tinggal di sekolah untuk menjaga barang-barang siswa.
Enam lainnya ikut ke Sungai Sempor, tempat kejadian perkara.
"Enam orang itu ikut mengantar anak-anak ke sungai. Dari enam orang itu, empat orang ikut turun ke sungai. Ada seorang yang meninggalkan lokasi karena ada keperluan.
Sedangkan seorang lagi, menunggu di titik finisnya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari start," jelasnya, Sabtu (22/2/2020), dikutip dari Tribun Jogja.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY telah menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Polisi akhirnya telah menetapkan IYA sebagai tersangka kejadian susur sungai SMPN 1 Turi, Jumat (21/2/2020).
Baca: Pengakuan Korban Selamat Susur Sungai, Dengar Pembina Beri Jawaban Ketus dan Tinggalkan Peserta
Yuliyanto menekankan bahwa tersangka IYA yang meninggalkan para siswa di sungai.
Oleh karena itu, IYA dikenakan Pasal 359 KUHP kelaiaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia dan pasal 360 KUHP karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain luka-luka.
IYA mendapatkan ancaman hukum maksimal 5 tahun penjara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo menuturkan, dua siswa yang hanyut akibat kegiatan susur sungai kini telah
Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 10 orang.
"Pagi ini tim SAR menemukan 2 korban," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/2/2020).
Susur Sungai Sempor dilakukan oleh 249 siswa SMP N 1 Turi pada Jumat (21/2/2020) sore.
Susur sungai itu merupakan bagian dari kegiatan ekstrakulikuler pramuka.
Saat melakukan susur sungai, para siswa tiba-tiba diterjang oleh arus besar dari arah utara hingga menyebabkan mereka hanyut.
Kejadian ini sangat disayangkan oleh sejumlah pihak lantaran dilakukan pada musim hujan.