Hasilnya, tiga gelar berhasil dipersembahkan Marc Marquez, yakni juara pembalap, juara tim, dan juara konstruktor.
Marc Marquez dapat dikatakan hampir seorang diri melakukannya karena performa Jorge Lorenzo tidak banyak membantu.
Selain itu, Marc Marquez juga menciptakan rekor baru, yaitu poin terbanyak dalam semusim MotoGP.
Motor RC213V terlihat menjadi pasangan yang sangat klop bagi pembalap berjuluk Baby Alien ini.
Baca: Marc Marquez Sebut Fabio Quartararo akan Jadi Salah Satu Penantang Terberatnya di MotoGP 2020
Baca: Daftar 10 Juara MotoGP Termuda dalam Sejarah, Valentino Rossi Ternyata Kalah Jauh dari Marc Marquez
Ada beberapa pihak yang mengingatkan Honda tentang Ducati yang selalu gagal juara setelah Casey Stoner hengkang dari Honda.
Hal itu disampaikan pengamat MotoGP, Carlo Pernat.
Carlo Pernat mengatakan Ducati dirancang lebih mudah dikendarai oleh Casey Stoner.
Namun, sejak Stoner pergi dari Ducati, tidak ada kabar cemerlang tentang Ducati.
"Situasi Honda ini bagi saya tampak seperti pada Ducati ketika dia memiliki Stoner," kata Carlo Pernat dikutip dari Tuttomotoriweb.
"Marc Marquez menjadi pembalap tercepat tetapi tidak ada seorang pun yang mampu menggantikannya," kata dia.
Carlo Pernat mengatakan ada persamaan antara kondisi Honda dan Ducati di masa lalu saat ada Casey Stoner.
"Ducati sesuai kenyataannya justru membuat motor seperti Stoner ketika gagal menang lagi," kata Carlo Pernat.
Bahkan, Carlo Pernat yakin kepergian Marc Marquez bakal meredupkan rekor Repsol Honda.
"Bukan hanya pembalap (yang hilang), tetapi juga karena motor sudah didesain seperti itu untuk Marc Marquez," katanya.