"Dia (Ryan) gelagapan di dalam air karena tidak bisa berenang, lalu teman-teman langsung terjun untuk menolong. Tapi malah ikut tenggelam," jelasnya.
Tegar berinisiatif untuk terjun menolong Rian.
"Karena tidak kuat, kemudian Yoga, Ramli dan Angga menyusul untuk menolong.
Sehingga di dalam kolam ini ada lima orang, sementara yang perempuan di atas," tuturnya.
Baca: Doa ketika Hujan Deras Disertai Petir, agar Hujan Membawa Manfaat serta Hindarkan Musibah dan Banjir
Karena tidak bisa berbuat banyak, Yoga akhirnya menepi lalu Vita dan Tyas berupaya mencari pelampung dari ban serta meminta tolong ke warga sekitar.
Tidak berselang lama, Ramli dan Tegar berhasil ditemukan oleh bantuan warga.
Sayangnya Tegar kedapatan sudah tidak bernafas ketika ditemukan.
"Namun upaya dari teman-temannya ini tidak berhasil," jelasnya.
Kapolsek Temon, Kompol Setyo Heri P menambahkan bahwa tubuh Ryan ditemukan belakangan.
Dia ditemukan selang satu jam dari kejadian, setelah dilakukan pencarian oleh warga dan Tim SAR.
Underpass Kulur sendiri merupakan jalan di bawah jalur ganda kereta api yang masuk wilayah Pedukuhan Pulodadi.
Jalan itu dibangun pada 2012, untuk memisahkan pengguna kereta api di atas dan pengguna jalan umum di bawahnya.
Pada musim kemarau, banyak kendaraan umum yang melintas di underpass Kulur.
Namun ketika musim penghujan, underpass ini berumah mirip kolam karena tergenang air.
“Karena musim penghujan menjadi kolam, tidak dapat dilewati kendaraan,” kata Firman, seorang petugas di Pos PJL Kulur.
Belakangan, Underpass Kulur malah menjadi tempat wisata dan mandi anak anak.
"Terowongannya tertutup dan tidak bisa dilewati.
Jadilah dipakai bermain anak-anak," kata Suyadi, warga Wates yang sekadar mampir ke kolam ini.