Ada sejumlah bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa olahraga harian penting untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan rasio kematian karena penyakit tersebut.
Seseorang yang berolahraga setiap hari memiliki profil lipoprotein plasma yang lebih baik, sensitivitas insulin tinggi dan tekanan darah normal.
Bahkan olahraga ringan setiap hari sangat efektif dalam mengurangi risiko penyakit pembuluh darah.
Rokok mengandung nikotin yang ketika dikonsumsi akan menaikkan tekanan darah dan denyut jantung.
Ini lebih lanjut mengarah pada peningkatan permintaan oksigen oleh jantung dan penurunan kapasitas pembawa oksigen darah, menyebabkan seseorang mengalami vasokonstriksi koroner.
Berhenti merokok dapat membalikkan risiko kondisi tersebut.
Nutrisi memainkan peran penting dalam mencegah penyakit kardiovaskular.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Jantung Israel dan Asosiasi Diet Israel, informasi nutrisi untuk jantung yang sehat harus dalam 3 bagian: pola diet (karbohidrat rendah, rendah lemak atau diet mediterania), preferensi makanan individu (sayuran, buah-buahan, kopi, produk susu, dll), dan suplemen gizi (minyak ikan, vitamin D, antioksidan, dll).
Mempertahankan waktu tidur sangat penting untuk mencegah risiko penyakit jantung.
Menurut penelitian di Alameda County, orang yang tidur kurang dari empat jam tiga kali lebih rentan terkena penyakit jantung dibandingkan orang yang tidur delapan jam.
Kurang tidur juga menyebabkan tekanan darah tinggi, kelelahan, dan peningkatan denyut jantung yang berkontribusi terhadap penyakit kardio.
Baca: Meletakkan Ponsel di Samping Tempat Tidur Ternyata Sangat Berbahaya, Ini 6 Efek Buruk Bagi Kesehatan
Baca: Agar Tak Stres karena Ujian, Universitas Ini Suruh Mahasiswanya Tidur di Liang Lahat, Ini Alasannya
Bagi kamu yang sering mengonsumsi alkohol, cobalah secara perlahan mengurangi jumlahnya.
Minum alkohol dalam jumlah yang lebih moderat efektif mengurangi risiko sejumlah penyakit kardio, seperti stroke, hipertensi, kardiomiopati, dan lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres dalam waktu yang lama dapat memicu penyakit jantung koroner dan penyakit jantung khusus stres, seperti kardiomiopati stres dan iskemia miokard.
Oleh karena itu, untuk mengatasi situasi tersebut, manajemen stres sangat diperlukan.