Jumlah korban pelaku diperkirakan mencapai ratusan orang. Khusus wilayah Kebumen dan Purworejo, total korban sebanyak 33 orang.
Jumlah itu diperkirakan masih bisa terus bertambah.
Baca: 46 Warga AS Terinfeksi Corona di Kapal Diamond Princess, Akan Diberi Tambahan Karantina 14 Hari
Baca: Dinonaktifan karena Dianggap Hina Jokowi, Dosen Unnes Duga Ada Keterkaitan dengan Kasus Plagiarisme
Kapolres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengatakan, korban dua pelaku penipuan yang ditangkap belakangan cukup mencengangkan, lebih dari 600 orang.
Menurutnya, berdasarkan pengakuan diperkirakan korbannya mencapai 605 orang.
Artinya, apabila diakumulasikan dengan korban tiga tersangka yang ditangkap sebelumnya, jumlah korban mencapai 800 orang.
Korbannya juga tersebar di seluruh Indonesia.
Kapolres mengungkapkan, ditambahkan AKBP Rudy, korelasi antara tiga tersangka dengan AD dan TA lain adalah dua nama terakhir dapat setoran hasil aksi tipu-tipu di Kebumen.
Tersangka AD, ucap Kapolres, biasa dipanggil "Yang Mulia" oleh komplotannya.
Secara pembagian duit hasil tipu-tipu, ia juga dapat jatah paling besar.
Dari Rp 150 juta yang disetor korban, AD dapat jatah Rp 94 juta.
"Tersangka ditangkap di dua tempat berbeda.
Selain di Kebumen, tersangka terindikasi melakukan aksi penipuan di daerah lain seperti Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim.
Banten, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, NTT, NTB, Sumut, Sumsel, Jambi, Bengkulu dan beberapa wilayah lain di Indonesia.
Hal itu, ucap Kapolres, terungkap dari dokumen rekap perekrutan yang ditemukan polisi dari tersangka.
Tersangka punya trik khusus meyakinkan korbannya.
Bahkan ada yang mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN), lengkap dengan lencana.
Mereka juga menggunakan atribut pers televisi nasional swasta, hingga KPK.