AKP Darsono dari Kapolsek Naggulan mengatakan, satu korban klitih mengalamai luka parah akibat sabetan tajam di lengannya.
Sementara pemuda yang satunya tidak mengalami luka.
"Kejadian ini hanya ada satu korban yang terluka, dia terkena sabetan senjata tajam di lengannya. Yang satu terkena sabetan Gasper pelaku, jadi tidak luka," terang AKP Darsono.
Selain itu, klitih juga sempat terjadi kepada seorang pengemudi ojek online (ojol) yang berinisial EC (40) asal Bantul.
Penyerangan yang terjadi pada dirinya terjadi di Jalan Kabupaten, Dusun Bragasan, Mayangan, Trihanggo, Gamping, Sleman pada Sabtu (1/2/3030) dini hari.
Mengutip dari Tribunnews.com, Kapolsek Gamping, Kompol Sudaryo mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat sang ojol sedang mengantar penumpangnya pulang lewat Jalan Kabupaten.
"Sampai di TKP, ia berpapasan dengan sepeda motor pelaku yang tidak diketahui jenis dan nopolnya langsung mengayunkan senjata tajam," kata Sudaryo.
"Mengenai bagian muka korban sehingga mengalami luka robek pada mulut," sambungnya.
Baca: Nenek di Garut Ditemukan Tewas Dibacok dan Dibakar setelah Tagih Utang Sebesar Rp 14 Ribu ke Pelaku
Akibat penyerangan yang sering terjadi di kawasan Yogyakarta ini, beberapa warga Twiiter yang berasal dari Yogya memperingatkan warga lain.
Tagar #DIYdarutatklitih pun trending selama beberapa hari.
Tidak sedikit warga yang memberikan edukasi tentang klitih itu sendiri dan daerah yang rawan kltiih.
Salah satu akun di twitter membagikan pelaku klitih yang tertangkap oleh beberapa ojol di daerah Jakal KM 10, Yogyakarta pada Selasa (4/1/2020).
"#Klitih pada emosi semuaaa tuu yaaa, dasaarr biar tau rasaaa ituu yaaa, tangkepin semua aja grombolannyaa," tulis @Dilacans_
Akun Twitter tersebut nampak mengunggah sebuah video penangkapan pelaku klitih yang terdiri dari 2 pemuda.
Banyak warga dan beberapa ojol nampak tidak terima terhadap kelakukan pelaku kitih tersebut.
Walau sempat dihajar warga, tampak ada satu ibu-ibu yang mencoba menengahi warga agar berhenti menyiksa mereka.
Pelaku klitik yang melakukan pembacokan menangis karena dikepung warga.
Salah satu warga yang berada di TKP penangkapan geram dan berkata,"Wong rasalah dibacoki rasane piye?"
Ungkapan tersebut artinya, 'Orang nggak salah apa-apa tapi dibacok rasanya gimana'.