Perjalanan Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar, Drama Bambang Soesatyo hingga Saling Klaim Suara

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Airlangga Hartarto resmi terpilih menjadi ketua umum Golkar periode 2019-2024

"Beliau menyampaikan dengan tegas, untuk setia pada komitmen bersama dan mengedepankan persatuan, mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi," ujar Airlangga disambut tepuk tangan yang riuh dari peserta Munas.

Bambang Soesatyo (TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN)

Langkah Bambang tersebut juga diikuti caketum Partai Golkar lainnya dan diantaranya ada yang tak memenuhi persyaratan yaitu, Achmad Annama, Agun Gunandjar, Ali Yahya, Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo, Derek Loupatty, dan Aris Mandji.

Hanya Ridwan Hisjam yang memutuskan tak mundur dari pencalonannya sebagai Caketum Partai Golkar.

Mundurnya, Bambang dan kandidat lainnya menjadi drama tersendiri jelang Munas Golkar.

Itu sekaligus membuka pintu selebar-lebarnya untuk Airlangga kembali menjabat sebagai ketua umum lebih cepat dan mudah.

Airlangga Hartarto Ditetapkan Jadi Ketua Umum Golkar Lewat Aklamasi

Forum Musyawarah Nasional Partai Golkar menyepakati dan menetapkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum periode 2019-2024 secara aklamasi.

Aklamasi itu terjadi setelah 558 pemilik suara menerima laporan pertanggungjawaban dan mendukung penuh Airlangga untuk memimpin Partai Golkar periode 2019-2024.

Setelah melihat hasil tersebut, pimpinan sidang, Azis Syamsuddin lantas menawarkan ke forum untuk menetapkan langsung Airlangga sebagai ketua umum terpilih.

"Sepakatkah untuk mempersingkat dan menetapkan (Airlangga) ketua umum Golkar?" kata Azis di hadapan forum Munas di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019), dikutip dari Kompas.com.

"Setuju!" jawab forum lantang.

Dengan begitu, Ridwan Hisjam sebagai penantang terakhir tersingkir setelah seluruh pemilik suara menyatakan mendukung Airlangga.

Selain menetapkan Airlangga, forum juga langsung mengusulkan Aburizal Bakrie sebagai Dewan Pembina dan Akbar Tanjung menjadi Ketua Dewan Kehormatan.

Kemudian Agung Laksono sebagai Ketua Dewan Pakar, Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Pandjaitan mendapat tempat kehormatan.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Achmad Nasrudin Yahya)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer