Perjalanan Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar, Drama Bambang Soesatyo hingga Saling Klaim Suara

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Airlangga Hartarto resmi terpilih menjadi ketua umum Golkar periode 2019-2024

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perjalanan Airlangga Hartarto menuju posisi Ketum Partai Golkar, Drama Bambang Soesatyo hingga Saling Klaim Dukungan Suara.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto secara resmi kembali terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).

Airlangga dipastikan menjadi Ketua Umum Partai Golkar secara aklamasi.

Pasalnya, 559 pemilik suara yang terdiri dari pengurus daerah DPD, organisasi sayap dan pemegang suara lainnya telah menyampaikan pandangan terkait laporan pertanggungjawaban DPP periode 2014-2019.

Ketua Sidang Munas Partai Golkar Azis Syamsuddin meminta pandangan seluruh pemilik suara untuk menetapkan Airlangga sebagai ketua umum.

"Sepakatkah untuk mempersingkat dan menetapkan (Airlangga) ketua umum Golkar?" kata Azis di hadapan forum Munas di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

"Setuju!" jawab forum lantang.

Dengan kesepakatan tersebut, Airlangga resmi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.

Perjalanan Airlangga menjadi ketua umum Partai Golkar penuh drama dan persaingan yang cukup sengit.

Ia bersaing dengan Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo.

Selain Bambang, Airlangga juga bersaing dengan tujuh kader Golkar lainnya yaitu, Achmad Annama, Agun Gunandjar, Ali Yahya, Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo, Derek Loupatty dan Aris Mandji.

Airlangga Hartarto (TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH)

Berebut Dukungan Pemilik Suara

Sebelum Munas Golkar digelar, Airlangga dan Bambang memperebutkan dukungan suara dari DPD I dan II.

Kubu Airlangga mengklaim sudah mengantongi 514 suara dari 559 pemilik suara.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar sekaligus anggota Tim Sukses Airlangga Hartarto, Lodewijk F Paulus mengatakan, dukungan itu berasal dari pertemuan Airlangga di empat daerah, yaitu Karawang, Jawa Barat; Padang, Sumatera Barat; Yogyakarta dan Bali.

"Dari perjalanan itu bisa disimpulkan terkumpul 514 dari 559 hak suara," ujar Lodewijk di Solitaire Hotel, Tangerang, Senin (2/12/2019) malam, dikutip dari Kompas.com.

Tidak hanya itu, para senior Partai Golkar seperti Akbar Tandjung, Agung Laksono, Aburizal Bakrie dan Luhut Binsar Pandjaitan kompak menyatakan dukungan untuk Airlangga.

Sementara itu, Bambang Soesatyo mengklaim mengantongi 367 suara dari kader-kader di daerah.

"Soal maju tidak maju ya tunggu saja.

Dukungan DPD, Alhamdulillah, sudah lebih dari 367 yang memiliki suara di daerah.

Ya kita lihat nanti perkembangan selanjutnya," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Bambang Soesatyo (KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

Berbagi dengan Bamsoet

Di saat berebut dukungan, Airlangga mempercayakan posisi Ketua MPR kepada Bambang.

Pelantikan Bambang sebagai Ketua MPR langsung dihadiri oleh Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar.

Momen keakraban ditunjukan Airlangga kepada Bambang. Bambang pun mengucapkan terima kasih kepada ketua umumnya karena telah ditunjuk sebagai Ketua MPR mewakili Partai Golkar.

"Kepada Ketua Umum saya, Pak Airlangga, terima kasih," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019) malam.

Pemberian jabatan itu dinilai dapat mengakhiri persaingan pemilihan ketua umum di Munas Partai Golkar.

Drama Bamsoet Dkk

Namun pada Jumat (22/11/2019), Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar dalam Munas.

Bambang menyebut, dirinya tidak melanggar komitmennya untuk mendukung Airlangga menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Bambang juga mengikuti tahapan pemilihan ketua umum dengan menyerahkan berkas-berkas persyaratan yang diantar langsung bersama tim suksesnya.

"Dengan didasari kecintaan saya terhadap Partai Golkar, dengan mengucapkan bismillah, saya Bambang Soesatyo menyatakan, siap menjalankan perintah untuk mengikuti kontestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024," kata Bambang.

Namun, tak berselang lama usai pendaftaran ditutup, Bambang Soesatyo dan beberapa calon ketua umum Partai Golkar lainnya memutuskan mundur dari kontestasi pemilihan ketua umum dalam Munas.

Bahkan, Bambang terlebih dahulu mengumumkan penarikan dirinya dari bursa calon sesaat sebelum pembukaan Munas atau Selasa (3/12/2019) sore.

Ketua tim pemenangan Bambang Soesatyo, Ahmadi Noor Supit mengatakan, langkah ini diambil untuk mencegah perpecahan partai berlambang beringin itu.

"Demi menjaga persatuan di partai, mencegah perpecahan, maka dengan kesadaran penuh, dengan sangat terpaksa demi partai, saya katakan kemudian Mas Bambang Soesatyo mengundurkan diri dari pencalonan," ucap Supit.

Keputusan Bambang mengundurkan diri diapresiasi oleh Airlangga.

Dalam pembukaan Munas, Airlangga langsung mengucapkan terima kasih kepada Bambang Soesatyo.

"Kepada Ketua MPR yang merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar yaitu Bapak Bambang Soesatyo, saya mengapresiasi setinggi-tingginya," kata Airlangga.

Airlangga menyatakan, sesaat sebelum Munas, dirinya bertemu Bambang dan mendengar pernyataan langsung bahwa Bambang benar-benar mengundurkan diri dari bursa caketum Golkar.

"Beliau menyampaikan dengan tegas, untuk setia pada komitmen bersama dan mengedepankan persatuan, mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi," ujar Airlangga disambut tepuk tangan yang riuh dari peserta Munas.

Bambang Soesatyo (TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN)

Langkah Bambang tersebut juga diikuti caketum Partai Golkar lainnya dan diantaranya ada yang tak memenuhi persyaratan yaitu, Achmad Annama, Agun Gunandjar, Ali Yahya, Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo, Derek Loupatty, dan Aris Mandji.

Hanya Ridwan Hisjam yang memutuskan tak mundur dari pencalonannya sebagai Caketum Partai Golkar.

Mundurnya, Bambang dan kandidat lainnya menjadi drama tersendiri jelang Munas Golkar.

Itu sekaligus membuka pintu selebar-lebarnya untuk Airlangga kembali menjabat sebagai ketua umum lebih cepat dan mudah.

Airlangga Hartarto Ditetapkan Jadi Ketua Umum Golkar Lewat Aklamasi

Forum Musyawarah Nasional Partai Golkar menyepakati dan menetapkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum periode 2019-2024 secara aklamasi.

Aklamasi itu terjadi setelah 558 pemilik suara menerima laporan pertanggungjawaban dan mendukung penuh Airlangga untuk memimpin Partai Golkar periode 2019-2024.

Setelah melihat hasil tersebut, pimpinan sidang, Azis Syamsuddin lantas menawarkan ke forum untuk menetapkan langsung Airlangga sebagai ketua umum terpilih.

"Sepakatkah untuk mempersingkat dan menetapkan (Airlangga) ketua umum Golkar?" kata Azis di hadapan forum Munas di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019), dikutip dari Kompas.com.

"Setuju!" jawab forum lantang.

Dengan begitu, Ridwan Hisjam sebagai penantang terakhir tersingkir setelah seluruh pemilik suara menyatakan mendukung Airlangga.

Selain menetapkan Airlangga, forum juga langsung mengusulkan Aburizal Bakrie sebagai Dewan Pembina dan Akbar Tanjung menjadi Ketua Dewan Kehormatan.

Kemudian Agung Laksono sebagai Ketua Dewan Pakar, Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Pandjaitan mendapat tempat kehormatan.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Achmad Nasrudin Yahya)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer