Di mata Sila, Tiara adalah sosok pribadi ramah dan tidak pernah mengeluh.
Mengutip Tribun Bali, Sila mengatakan Tiara selalu membuat suasana latihan Paskibraka menjadi menyenangkan.
Pasalnya, Tiara, menurut Sila, adalah orang yang humoris.
"Kalau dia ketawa, suaranya keras sekali. Heboh lah orangnya. Dia yang membuat masa-masa pelatihan itu menjadi indah karena orangnya humoris."
"Saat latihan juga fisiknya terlihat sangat kuat, tidak pernah sakit. Makanya saya syok sekali dengan kepergiannya ini." kenangnya.
Baca: Tiga Petugas Keamanan Ditangkap terkait Kasus Pencurian Suku Cadang Tim Balap di MotoGP Malaysia
Baca: Wanita Ini Punya 2 Suami Sah dan 1 Selingkuhan, Bikin Pengadilan Bingung hingga Libatkan 2 Negara
Dewa Gede Sugiarta, mengenang permintaan Desak Putu Tiara sebelum akhirnya sang putri meninggal dunia.
Sekitar dua minggu lalu, Sugiarta datang ke Buleleng untuk mengunjungi Tiara.
Dilansir Tribun Bali, Sugiarta mengatakan saat itu Tiara meminta agar sang ayah mau foto bersamanya.
Tiara pun memeluk sang ayah saat berfoto bersama.
"Terakhir dia minta foto bareng dengan saya. Saya dipeluk," kisah Sugiarta.
Sugiarta pun tidak menyangka momen tersebut menjadi momen terakhir bersama Tiara sebelum akhirnya ia kembali ke Sumbawa pada Senin (28/11/2019) malam.
Tiara diketahui hidup terpisah dari ayah dan ibunya karena memutuskan bersekolah di Buleleng sejak lulus SD.
Gadis 17 tahun ini memilih melanjutkan sekolah di Buleleng dan tinggal bersama sang bibi.