Yusuf kembali mengingatkan publik jika Indonesia adalah negara yang beragam baik dari suku, bangsa, bahasa, hingga agama.
Keberagaman tersebut memang da[at memicu perselisihan pendapat, termasuk cara berpakaian dengan atribut agama.
Wacana adanya larangan pemakaian cadar dan celana cingkrang dikhawatirkan oleh Yusuf akan menggeneralisir opini kurang baik dari publik.
Pengguna cadar dan celana cingkrang bisa mendapatkan kecurigaan, kekhawatiran, dan ketakutan karena dianggap radikal.
"Menurut saya tidak lah tepat ya. Ini kan juga sudah sama seperti mengeneralisir," ungkapYusuf.
Yusuf juga menjelaskan pemakaian cadar bisa jadi merupakan bagian dari kenyamanan seseorang.
"Mungkin bagi seseorang punya pandangan tertentu yang menganggap memang seluruh badan dari satu tubuh seorang perempuan itu adalah seluruhnya aurat, hanya matanya saja sehingga dia memakai mikob (cadar),
kalau sudah begitu kita nggak bisa gitu (melarang), karena ini perkara sebuah keyakinan," tegas sang ustad.