TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bambang Pacul dikenal sebagai seorang 'korea' sejati.
Istilah 'korea' muncul dan viral karena diucapkan oleh politikus PDIP bernama asli Bambang Wuryanto itu.
Sebutan 'korea' sendiri memiliki keterkaitan dengan pasukan Jepang yang berasal dari negara Korea.
Mereka tidak segagah tentara Jepang, tetapi memiliki militansi yang sangat tinggi.
Menurut Bambang Pacul, istilah 'korea' mengacu pada orang-orang dari kelas bawah yang mempunyai kehendak subjektif tinggi untuk melenting ke atas.
Seorang 'korea' mempunyai semangat kejuangan untuk keluar dari belenggu kemiskinan.
Kini, sang 'korea' sejati itu dinilai layak menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Baca: Nasib JS Sopir Xpander Tabrak Porsche karena Mabuk, Jadi Tersangka & Ditahan, Kerugian Rp5,7 Miliar
Menurut founder Cyrus Network, Hasan Nasbi, Bambang Pacul dinilai sebagai sosok yang bisa mengonsolidasi Jateng dan simbol rekonsiliasi seusai Pilpres 2024.
"Ini aspirasi dan simbol rekonsiliasi. 'Korea' (istilah yang kerap diucap Bambang Pacul) jadi Gubernur Jateng jadi simbol rekonsiliasi. Dan saya yakin seluruh republik atau elite setuju. Elite ya. Masyarakat harus kita adu di bawah," ungkap Hasan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/3/2024).
Namun, Bambang Pacul pernah berkata bahwa dirinya tidak memiliki keinginan untuk menjadi orang nomor satu di Jateng.
Meski begitu, jika ada perintah langsung dari sang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, maka Bambang Pacul selalu siap.
Lantas, seperti apa profil dan sosok Bambang Pacul?
Berikut TribunnewsWiki sajikan profil Bambang Pacul, seperti dilansir dari Tribunnews.
Bambang Pacul adalah politisi kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tanggal 17 Juli 1956.
Bambang Pacul menganut agama Islam.
Ia memiliki istri yang bernama Sutarni dan anak bernama Casytha Arriwi Kathmandu
Baca: Sosok Kapolda yang Dijadikan Saksi TPN Ganjar-Mahfud di MK, Begini Kata Kapolri Listyo Sigit
Nama asli berikut gelarnya yakni Ir. Bambang Wuryanto, MBA.
Sedangkan nama panggilannya adalah Bambang Pacul.
Bambang Pacul kecil menimba pendidikan di Kota Surakarta atau Solo hingga tamat di sekolah menengah atas.
Setelah itu, ia memilih jurusan S1 Tekhnik Kimia di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk meraih gelar sarjana.