Pengakuan Dinkes Bangkalan Soal Kepala Bayi Putus & Ketinggalan di Rahim: Meninggal Dalam Kandungan

Hal tersbeut juga sudah dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Chotibah


zoom-inlihat foto
Kronologi-Kepala-Bayi-Putus-dan-Ketinggalan-di-Rahim-Ibu-Minta-Dirujuk-Tapi-Tak-Ditangani-Puskesmas.jpg
TRIBUN NETWORK
Kronologi Kepala Bayi Putus dan Ketinggalan di Rahim Ibu, Minta Dirujuk Tapi Tak Ditangani Puskesmas


Mukkaromah harus kehilangan sang buah hari saat proses melahirkan.

Kepala bayi yang ia lahirkan, terputus dan tertinggal di dalam rahim ketika proses melahirkan.

Baca: ISI Surat Bocah 14 Tahun Buang Bayi yang Dilahirkan di Kamar Mandi: Jangan Viralkan Masalah Ini

Mukarromah menceritakan proses memilukan itu.

Dalam rekaman video yang beredar, Mukarromah yang merupakan warga Desa Panpajung, Modung, Bangkalan mengatakan peristiwa pedih tersebut terjadi ketika dirinya akan melahirkan segera dengan kondisi bayi dalam keadaan sungsang dan lemah.

Dia menceritakan, saat itu, dirinya ingin untuk meminta rujukan kepada bidan di tempat tinggalnya untuk melahirkan secara operasi di rumah sakit.

"Waktu itu datang ke bidan kampung, sama bidan kampung saya disuruh minta rujukan karena kondisi bayi sungsang dan lemah."

"Waktu sampai di puskesmas, saya bilang mau melahirkan operasi di Bangkalan, saya minta rujukan," ujarnya dalam video tersebut dikutip Selasa (12/3/2024).

Baca: TAMPANG Avi, Sosok Ibu Jahanam yang Bunuh Bayi Baru Lahir dan Disimpan di Termos Nasi

Namun, bukannya segera diberikan rujukan oleh bidan, Mukarromah justru dibawa ke ruangan di Puskesmas yang biasa digunakan untuk persalinan.

Hanya saja, bidan di puskesmas tersebut justru tidak segera memberikan penanganan kepada Mukarromah.

Lantas, Mukarromah pun kembali menanyakan terkait surat rujukan yang tidak kunjung diberikan lantaran dirinya juga khawatir akan kondisi bayinya.

Namun, bidan tersebut justru menelepon dokter di Bangkalan terlebih dahulu untuk diperiksa.

"Iya bu sebentar, ibu mau diperiksa dulu. Saya mau telepon dokter Bangkalan dulu, saya mau (menghubungi via) WA," kata sang bidan yang ditirukan oleh Mukarromah.

Lantas, datanglah bidan lain bernama Mega ke puskesmas tersebut dan mengatakan bahwa Mukarromah telah mengalami bukaan empat dan disarankan agar melahirkan di puskesmas saja.

"Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik, setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi terus saya nggak kuat," tuturnya.

Tak disangka, proses persalinan itu justru membuat kepala bayi Mukarromah terputus dan tertinggal di rahimnya.

"Waktu itu ditarika saya nggak tahu. Soal dipotong apa nggak saya nggak tahu. Saya ngelihat bidannya pegang gunting, perut saya ditekan dan didorong."

"Karena saya nggak kuat, saya minta rujuk," tuturnya.

Akibat peristiwa tersebut, Mukaromah pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan untuk dilakukan operasi pengeluaran kepala bayi yang tertinggal di rahimnya.

(TRIBUN NETWORK/TRIBUNNEWSWIKI)

Baca berita terkait di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved