Akun @wlnsiti merasa janggal dengan motif dalam kasus pembunuhan mahasiswa UI itu.
Sebab, menurutnya pelaku pembunuhan tersebut berasal dari keluarga yang berkecukupan.
"Tapi pelakunya kan dr kalangan lebih mampu?" kata netizen dengan akun @wlnsiti, dikutip Tribunnewswiki pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
"Apa biar memperingan hukuman ya makanya motifnya diubah?"
Baca: Mengenal Sosok Mariana, Wanita 41 Tahun yang Nikah dengan Kevin Remaja 16 Tahun, Ternyata Kaya Raya
"Agak aneh ada yg janggal kayanya emg pembunuhan berencana," imbuhnya.
Seperti diketahui, penemuan jenazah Naufal Zidan di kamar kosnya di Jalan Palakali, Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, pada Jumat, 4 Agustus 2023, menggegerkan masayarakat.
Mayat Naufal ditemukan terbungkus plastik sampah berwarna hitam di kolong kasur kamar indekosnya.
Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan menjelaskan bahwa Naufal Zidan merupakan korban pembunuhan seniornya di UI.
Senior Naufal di UI yang membunuhnya itu tidak lain dan tidak bukan ialah Altafasalya Ardnika Basya.
Naufal dan Altaf diketahui sama-sama mahasiswa UI Program Studi Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), UI.
Dalam kasus ini, polisi menegaskan bahwa motif pembunuhannya adalah karena pelaku terlilit utang pinjol hingga pembayaran kamar kosnya.
Baca: Sosok Muhammad Naufal Zidan, Mahasiswa UI yang Tewas Dibunuh Seniornya, Dikenal Baik dan Berprestasi
Selain itu, pelaku juga nekat membunuh korban karena merasa iri dengan prestasi yang telah diraih oleh korban.
"Pelaku (AAB) iri dengan kesuksesan korban (MNZ) dan terlilit bayar kosan serta pinjol," kata AKP Nirwan kepada wartawan, Jumat, 4 Agustus 2023.
Nirwan menyampaikan bahwa pelaku juga mengambil barang-barang berharga milik korban setelah membunuhnya.
"Di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan, ada barang-barang (milik MNZ), yang diambil pelaku berupa laptop MacBook, dompet, dan ponsel iPhone," ucapnya.
Pelaku sendiri ditangkap kurang dari 3 jam pasca penemuan mayat itu.
Setelah itu, polisi langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.
Polisi pun bergerak cepat dan langsung menangkap AAB dalam waktu kurang dari tiga jam dari penemuan jenazah MNZ.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-17 vs Kashima Antlers: Kick Off-Link Live Streaming RCTI
Berdasarkan pemeriksaan, AAB mengaku membunuh MNZ dengan cara menusuk dada korban menggunakan sebilah pisau lipat lebih dari sekali.
"Alat yang digunakan untuk menghabisi pelaku sudah kami amankan, pisau lipat (dalam kondisi) lumayan bagus," pungkas AKP Nirwan.
Altafasalya Ardnika Basya sendiri tercatat aktif sebagai mahasiswa Universitas Indonesia.
Pria yang akrab disapa Altaf ini kuliah di UI dengan mengambil jurusan Sastra Rusia.
Dalam foto yang beredar, Altaf terlihat memiliki tubuh gempal dan menggunakan kacamata.
Ia memiliki akun Linkedin bernama Altafasalya Ardnika Basya dengan jumlah pengikut sebanyak 179 orang.
Dalam bionya, Altaf menuliskan bahwa dirinya merupakan sosok pria yang optimis, adaptif, dan pekerja keras.
Di data profilnya tertulis sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia sejak 2020-2024.
Altaf juga mencantumkan diri bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dengan jabatan Project Manager.
Ia juga pernah menduduki posisi sebagai Ketua Pelaksana Matrikulasi Intern Rusia 2020 di Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia.
Pengalaman organisasi lainnya yaitu sebagai Staff Departemen Sistem Pendamping Internal Himarus Unpad periode Desember 2019-Desember 2020.
Altaf juga pernah menjuarai turnamen Karate tingkat nasional pada 2017 silam kategori Kelas Junior Putra.
Nama: Altafasalya Ardnika Basya
Nama Panggilan: Altaf
Tempat dan Tanggal Lahir: -
Agama: -
Profesi: Mahasiswa
Jurusan: Sastra Rusia
Kampus: Universitas Indonesia (UI)
Pacar:
Ayah:
Ibu: -
Instagram (IG): -
Facebook: -
Twitter: -
TikTok: -
LinkedIN: Altafasalya Ardnika Basya
(TRIBUN JATIM/TRIBUNNEWSWIKI)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Habisi Nyawa Juniornya, Pembunuh Mahasiswa UI Ketakutan Didatangi Arwah Korban, Kini Nangis Menyesal