TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kolak atau kolek adalah makanan asal Indonesia berbahan dasar pisang atau ubi jalar yang direbus dengan santan dan gula aren.
Kolak dikenal sebagai hidangan khas bulan Ramadan karena kemunculannya banyak ditemukan pada saat bulan puasa.
Umumnya, kolak terbuat dari pisang atau biji jalar, namun tidak menutup kemungkinan kolak bisa dibuat dengan bahan dasar yang lain.
Bahan-bahan lain tersebut di antaranya biji salah, durian, labu, terigu, tapai, hingga kolang-kaling.
Hidangan kolak memiliki sejarah panjang di Indonesia, bermula sebagai alat penyebaran agama hingga sebagai media pendekat diri dengan Tuhan.
Dibalik hidangan manis dan gurih bernama kolak ini ternyata terdapat makna filosofis.
Makna filosofis tersebut juga berkaitan dengan nilai-nilai agama.
Baca: Daftar Minuman Dingin yang Cocok untuk Buka Puasa, Ada Es Kolak hingga Es Cendol Dawet
Baca: Resep Es Kolak, Isian Komplet, Cocok Disajikan untuk Takjil Buka Puasa
Mengutip wartakota.tribunnews.com, berikut arti kolak dalam agama:
1. Mengosongkan dosa
Menurut sejarah, dikatakan bahwa para wali-lah yang memperkenalkan kolak.
Selain menawarkan khazanah kuliner baru, para wali juga menginginkan agar masyarakat belajar nilai yang terkandung dalam makanan ini.
Kolak berasal dari kata khala dalam bahasa Arab yang berarti kosong.
Maknanya adalah, kita sebagai manusia harus selalu bertaubat kepada Alloh agar kosong dari dosa.
Menurut para wali, sebaik-baiknya akhir hidup manusia adalah apabila kita meninggal dengan kekosongan dosa.
2. Mendekatkan diri pada Allah
Selain ‘khala’, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kolak berasal dari kata ‘kholaqo’yang juga bahasa Arab dan bisa diturunkan menjadi ‘kholiq’ yang artinya mencipta.
Secara tersirat kolak menganjurkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, yakni Allah.
3. Mengingatkan pada kematian
Dalam kolak kita bisa menemukan banyak jenis isian, seperti pisang dan ubi.
Ubi menjadi salah satu bahan utama yang tidak pernah tertinggal dalam hidangan kolak.
Mengapa demikian?
Menurut orang Jawa, ubi masuk dalam jenis makanan polo pendem atau yang tumbuh di bawah tanah.
Artinya, ketika menyantapnya, kita harus ingat bahwa suatu saat kita pasti akan seperti ubi.
Manusia pada hakikatnya akan sama seperti ubi, yakni dikubur di dalam tanah.
Para wali menganjurkan adanya pertaubatan di setiap sendok kolak yang kita makan.
Pasalnya, kematian mungkin saja akan datang semudah kita menyantapnya.
4. Mengajarkan untuk tidak berbuat dosa
Selain ubi, pisang juga menjadi makanan yang selalu ada dalam kolak.
Dari sekian banyak jenis pisang, pisang kepok lah yang terpilih menjadi bahan isian kolak yang pas.
Kepok pada pisang kepok merujuk pada istilah ‘kapok’ yang dalam bahasa Jawa berarti menyesal atau jera.
Hal ini mengajarkan bahwa setiap kali menikmatinya, kita harus selalu ingat untuk takut akan dosa dan tidak lagi melakukan hal-hal yang membuat kita berdosa.
Baca: Es Dawet Jabung
Baca: Berikut Resep Minuman Es Kopyor Segar yang Cocok Diminum saat Berbuka Puasa
5. Mengajarkan untuk meminta maaf
Dari semua bahan untuk membuat kolak, santan menjadi bahan sentral.
Santan akan menjadi kuah yang akan menyiram berbagai isian kolak.
Dalam bahasa Jawa Santan disebut dengan ‘santen’ yang merupakan kependekan dari ‘pangapunten’ atau ‘maaf’.
Jadi, ketika kita meminum kuah kolak tersebut, ingatlah kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan.
Tidak hanya mengingat, minta maaflag kepada mereka yang pernah kita salahi.
Resep hidangan kolak
Bahan dasar untuk membuat kolak adalah pisang, ubi, tapai, atau bahan isian sesuai dengan selera Anda.
Selain itu, bahan utama lainnya adalah santan serta gula merah untuk membuat kolak terasa legit.
Tambahkan juga bahan rempah, seperti cengkeh dan kayu manis untuk membuat aromanya lebih wangi.
Bahan-bahan tersebut bisa disesuaikan dengan selera Anda.
Seiring berkembangnya bahan utama kolak, berkembang pula jenis-jenis kolak.
Berikut jenis-jenis dan variasi kolak yang ada di Indonesia:
- Kolak pisang
- Kolak candil ketan
- Kolak labu
- Kolak ubi jalar
- Kolak durian
- Kolak kolang-kaling
- Kolak singkong
- Kolak apel
- Kolak es kacang hijau
- Kolak cendol ubi
- Kolak biji salak ubi ungu
- Kolak ketan kelapa muda
- Kolak bola pelangi
- Kolak sagu mutiara
- Kolak pisang ijo
- Kolak pisang coklat
- Kolak paris
- Kolak tapai mutiara
- Kolak es havermunt pisang
- Kolak puding
Resep Sederhana Membuat Kolak
Bahan:
- 1 buah pisang tandung (potong-potong)
- 100 ml santan kental
- 10 sdm gula pasir
- 650 ml air
- 5 buah durian (ambil dagingnya)
- 75 gram pacar cina (rebus hingga empuk)
- 1 lembar daun pandan (sisihkan)
Baca: Resep Patbingsoo, Es Serut dengan Topping Khas Korea yang Cocok Jadi Takjil Berbuka Puasa
Baca: Resep Ayran, Minuman Sehat & Lezat Khas Turki yang Cocok untuk Takjil Berbuka Puasa
Bahan Ketan:
- 125 gram beras ketan (cuci)
- 1/2 sdm gula pasir
- 150 ml santan
- 1 lembar daun pandang (potong-potong)
- 150 ml santan
Cara Membuat Es Kolak
1. Siapkan wadah, masukkan beras ketan, gula, garam, santan, dan daun pandan ke dalamnya, lalu aduk rata. Kukus hingga matang, dinginkan.
2. Masak air, gula, dan daun pandan hingga gula larut.
3. Masukkan durian dan pisang, masak hingga pisang empuk. Masukkan santan kental, masak sembari diaduk hingga mendidih dan kuah mengental. Angkat dan dinginkan.
4. Taruh ketan ke dalam mangkuk. Tambahkan pacar cina, siram dengan kuah kolak, lalu tambahkan isi kolak ke dalam mangkuk yang sama.
5. Simpan di kulkas atau beri es batu sesuai selera. Hidangkan.
(TRIBUNNEWSWIKI/Ka)