TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kerusuhan Wamena menjatuhkan banyak korban luka dan korban meninggal dunia.
Sebagai informasi, kerusuhan terjadi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Tujuh belas orang dikabarkan mendapat luka berat dan luka ringan.
Sementara sembilan orang dikabarkan meninggal dunia.
Umumnya korban-korban dalam kerusuhan Wamena ini mengalami luka tembak.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan pihaknya kini tengah menangani kasus kerusuhan yang ebrmula dari adanya isu soal penculikan anak yang sampai saat ini belum jelas informasinya.
Baca: Masih Banyak Kerusuhan, Presiden Sementara Sri Lanka Umumkan Situasi Darurat
Baca: Kronologi Versi Polisi Soal Kerusuhan Wamena yang Tewaskan 9 Orang
“Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan, kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami,” katanya.
Dia juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya suatu informasi apalagi menyebarkan isu yang belum pasti kebenarannya karena hal itu bisa berdampak kepada masyarakat luas dan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain.
Berikut daftar nama korban kerusuhan Wamena Dikutip dari Tribun Papua:
- Korban luka:
1. Penias Wenda, 21 tahun, laki-laki, siswa SMA YPPGI Wamena, mengalami luka Tembak paha sebelah kiri.
2. Gidion Mosip, 18 tahun, laki-laki, Siswa SMK Yapis Wamena, Mengalami luka tembak di bagian ketiak,
3. Ekimo lengka, 21 tahun, Laki-laki, mengalami luka tembak di bagian belakang.
4. Eningga Wenda, Laki-laki, 27 Tahun, petani, mengalami luka tembak di bagian paha tembus di punggung.
5. Irnius Wakerwa, 20 tahun, laki-laki, petani, mengalami luka tembak di bagian Tangan bagian kiri, kaki di bagian kanan
6. Yeis Wenda, 18 tahun, laki-laki, mengalami luka tembak di bagian petis kanan.
7. Ateko Wenda, laki-laki, mengalami luka tembak kaki bagian kiri
8. Fredy Yelipele, 13 tahun, laki-laki, Siswa Kelas 6 SD, mengalami luka tembak di telapak tangan di bagian kiri.
9. Kalius Kogoya, 29 tahun, laki-laki, mengalami luka tembak Paha di bagian Kanan
10. Nus Kogoya, 24 tahun, laki-laki, mengalami luka tenbak di Kaki bagian kanan tebus betis.
11. Benar Wenda, laki-laki, warga Kabupaten Lani Jaya, mengalami luka tembak paha bagian kiri.
12. Erius Yoman, laki-laki, warga Kabupaten Lany Jaya, mengalami luka tembak Tangan bagian Kanan
13. Romy Kogoya, laki-laki, mengalami luka tembak bagian belakang
Baca: Diancam Dipecat atau Dipaksa Mundur, Trump Keder Juga: Akhirnya Kecam Aksi Rusuh Pendukungnya
Baca: Kerusuhan Sambas
14. Netias Wenda, Laki-laki, mengalami luka tembak tangan bagian kiri, dan mengalami luka tangan bagian kanan
15. Frianus Murib, laki-laki, mengalami luka tembak kaki bagian kiri dan kanan
16. Riko Wenda, laki-laki, mengalami luka tembak bagian kanan.
17. Weneluk Wakerwa, laki-laki, mengalami luka tembak kaki bagian kanan.
- Korban meninggal:
1. Albert Sitorus, 26 tahun, laki laki, Swasta, Suku Batak, alamat Sinakma, mengalami Luka parang bagian kepala belakang, luka panah bagian punggung.
2. Ramot Siagian, 28 Tahun, laki laki, Swasta, Suku Batak, alamat Sinakma. Mengalami Luka parang bagian kepala belakang, Luka Panah Pada punggung.
3. Stepanus Wenda, laki-laki, Kepala Desa, alamat Distrik Kelokbeam Kabupaten Lani Jaya, mengalami luka tembak di bagian perut.
4. Alfredo Elopete, laki-laki, mengalami luka tembak di leher
5. Korwa Wanimbo, laki-laki, mengalami luka tembak di punggung
6. Tinus Yelipele, mengalami luka tembak di pahu bagian kanan
7. Temias Pokneagge, laki-laki,
8. Vicky Kogoya mengalami luka tembak di ketiak
9. Belum ketahui Identitasnya
Kronologi Kerusuhan Wamena
Beginilah kronologi versi polisi terkait kerucuhan Wamena hingga tewaskan 9 orang.
Kronologi ini diceritakan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo di Mimika, Kamis.
Kasus kericuhan ini berawal dari dua orang warga Sinakma memberhentikan sebuah mobil pedagang kelontong.
Mereka dituduh menculik seorang anak.
"Saat itu ada warga yang melapor kepada polisi dan kemudian Kapolres mendatangi lokasi kejadian untuk bernegosiasi dengan warga," ungkap Kombes Benny, dikutip dari Kompas.
Lalu ada sekelompok massa yang datang sembari berteriak ketika Kapolres Jayawijaya membujuk warga untuk menyelesaikan masalah di Mapolres
Kemudian pihak kepolisian memberikan tembakan peringatan.
Baca: Irjen Fadil Imran: Ada Tindakan di Luar Prosedur dalam Penanganan Kerusuhan di Kanjuruhan
Baca: Irjen Fadil Imran: Ada Tindakan di Luar Prosedur dalam Penanganan Kerusuhan di Kanjuruhan
Namun, massa yang ada kian brutal.
"Polisi kemudian memberi tembakan peringatan tapi tidak diindahkan massa yang justru semakin brutal," ungkap Benny.
Bahkan massa tidak mundur meski bantuan dari pasukan dari Brimob dan TNI diturunkan di tempat kejadian perkara ( TKP).
Hingga akhirnya dikabarkan adanya korban yang mulai berjatuhan.
"Aparat keamanan kemudian terpaksa melepaskan tembakan ke arah massa sehingga dilaporkan ada sembilan warga tewas dan enam luka-luka,"
Sementara itu, Theo Hesegem, aktivis HAM Papua mengatakan kericuhan Wamena melibatkan pembakaran terhadap rumah warga non-Orang Asli Papua (OAP).
Polisi juga disebut sempat melemparkan gas air mata saat kerusuhan terjadi.
Akan tetapi tindakan tersebut tetap gagal mengendalikan massa.
Jumlah korban luka dikabarkan ada sedikitnya 17 orang.
Keseluruhan korban mengalami luka tempak dalam kericuhan tersebut.
Baca: Kopi Arabika Wamena Papua
Baca: Kesaksian Warga Pendatang Saat Kerusuhan Wamena : Dilindungi Orang Papua, Diungsikan ke Gereja
Sedangkan, lima di antara sembilan korban tewas juga disebut mendapat luka tembak.
Dua warga non-OAP yang menjadi korban tewas mendapatkan luka bacok dan tikaman anak panah.
Benny mengklaim masih belum bisa memastikan penyebab korban tewas lantaran masih dilakukan visum oleh tim kesehatan setempat dan investigasi penyidik di lapangan.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga disebut akan turun tangan dalam kericuhan di Sinakma, Wamena, Jayawijaya, Kamis (23/2/2023).
Kabar ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komnas HAM Abdul Haris Semendawai kepada Kompas.com pada Jumat (24/2/2023).
"Terkait peristiwa ini, Komnas HAM melakukan pemantauan,"
"Informasi lebih lanjut dan lebih detail sedang dikoordinasikan dengan dengan Komnas HAM Perwakilan Papua," kata Semendawai.
Pihaknya, imbuh Semendawai, akan menyampaikan informasi berikutnya soal hasil pemantauan dan koordinasi dengan Komnas HAM Perwakilan Papua.
(TRIBUN PAPUA/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul UPDATE Berikut Nama Korban Tewas dan Luka di Kasus Kerusuhan Wamena