TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, melakukan kunjungan singkat ke komplekas Masjid Al Aqsa di Yerusalem, (3/1/2023). Kunjungan dikecam oleh warga Palestina.
"Bukit Bait Suci terbuka bagi semua orang," kata Ben-Gvir melalui Twitter dikutip dari Reuters.. Dia memilih nama Bukit Bait Suci untuk menyebut tempat sakral itu.
Video yang beredar memperlihatakan Ben-Gvir berjalan-jalan di pinggiran kompleks. Dia diberi pengamanan ketat.
Kunjungan itu tidak memunculkan aksi kekerasan. Akan tetapi, kunjungan itu berisiko meningkatkan ketegangan antara Israel dan warga Palestina.
Sementara itu, diplomat Uni Emirat Arab dan Tiongkok meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mendiskusikan persoalan itu.
Baca: Di Bawah Netanyahu, Pemerintahan Baru Israel Dukung Aneksasi Tepi Barat
Menurut kantor berita WAFA, Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta DK PBB mengecam kunjungan itu. Adapun Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh meminta warga Palestina untuk menentang kunjungan Ben-Gvir. Shtayyeh bahkan menyebut kunjungan itu sebagai "penyerbuan" ke kompleks Al Aqsa.
Baca: Putin Ucapkan Selamat kepada Netanyahu yang Kembali Jadi PM Israel
Adapun juru bicara Wakil Sekjen PBB mengatakan Sekjen PBB Antonio Guterres "meminta semua orang untuk menahan diri dari tindakan yang bisa meningkatkan eskalasi di dalam dan di sekitar situs suci itu".
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kemudian ingin meredakan ketegangan itu. Dia mengklaim Israel masih pada komitmen sebelumnya, yakni hanya umat Islam yang diizinkan beribadah di sana.
Seorang pejabat Israel mengatakan Ben-Gvir mengikuti suatu aturan yang mengizinkan warga yang bukan muslim untuk berkunjung, asalkan kunjungan itu tidak untuk beribadah.
Ben-Gvir pernah menyerukan penghentian larangan orang Yahudi berdoa di wilayah yang sakral itu. Namun, dia tidak lagi menyuarakan isu itu semenjak bersekutu dengan Netanyahu. Berbeda dengan Ben-Gvir, sejumlah politikus Partai Otzma Yehudit masih menyuarakan hal itu.
Baca: Israel Kecam Film Farha yang Kisahkan Pembunuhan Keluarga Palestina
Setelah kunjungan kontroversial itu, Yordania memanggil Duta Besar Isrel dan mengatakan bahwa lawatan itu melanggar hukum internasional dan status quo di Yerusalem.
Keberadaan Ben-Gvir dalam pemerintahan Netanyahu membuat ketegangan antara Israel dan warga Palestina makin meningkat.
Beberapa jam sebelum kunjungan itu, tentara Israel dilaporkan menembak mati seorang pemuda Palestina saat bentrokan di dekat Betlehem.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Israel di sini.