TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dewan Perwakilan Kotamadya Smolninskoye di St. Petersburg, Rusia, terancam dibubarkan setelah para anggotanya mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin dipecat.
Nikita Yuferev, salah satu anggota dewan, mengatakan pengadilan memutuskan bahwa dewan itu telah menggelar sejumlah sidang yang tidak sah.
Dengan keputusan ini, dewan perwakilan tersebut kemungkinan besar bakal dibubarkan oleh gubernur regional.
Dikutip dari Reuters, pengadilan pada hari Selasa, (13/9/2022), juga telah mendenda anggota dewan. Dmitry Palyuga, anggota dewan lainnya, mengaku didenda 47.000 rubel atau sekitar Rp11,7 juta.
Kata Palyuga, dia didenda karena "menjelek-jelekkan" pihak berwenang dengan cara mendesak Putin dipecat. Ada empat lagi anggota dewan tersebut yang akan disidang.
Semua ini berawal dari adanya sejumlah anggota dewan yang meminta Duma atau majelis rendah Rusia untuk mendakwa Putin dengan tuduhan pengkhianatan terhadap negara. Mereka juga meminta Putin dicopot dari jabatannya.
Baca: Sekutu Putin Mencela Kekalahan Pasukan Rusia di Ukraina Timur
Selain itu, mereka turut menyinggung kakalahan militer Rusia di Ukraina dan dampak sanksi Barat terhadap ekonomi Rusia.
Baca: Tarik Mundur Pasukannya, Rusia Blak-blakan Mengaku Kalah di Kharkiv
Menurut anggota dewan lain, ada 65 perwakilan dewan dari St. Petersburg, Moskwa, dan wilayah lain yang sudah menandatangani petisi yang dikeluarkannya hari Senin lalu. Dalam petisi itu, Putin diminta mundur.
Aksi protes kepada Putin itu merupakah hal yang langka lantaran digelar oleh para pejabat terpilih di Rusia.
Saat ini warga Rusia bisa terancam hukuman penjara apabila dianggap "menjelek-jelekkan" militer Rusia atau sengaja "menyebarkan informasi bohong".
Palyuga mengatakan seruan itu tidak hanya ditujukan kepada warga Rusia yang liberal, tetapi juga kepada "orang-orang yang setia kepada negara dan mulai mendapat keraguan ketika mereka mengetahui kecilnya keberhasilan tentara Rusia".
Baca: Tentara Rusia Kabur dari Desa Ukraina, Tinggalkan Senjata & Kendaraan
Dia memperkirakan akan makin banyak orang yang ikut menggelar protes setelah pasukan Rusia dipukul mundur oleh serangan balik Ukraina. Saat ini sudah banyak wilayah di Kharkiv yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina.
"Pastinya, apa yang terjadi saat ini bertepatan dengan agenda kami. Banyak orang yang menyukai Putin mulai merasa dikhianati. Saya pikir makin banyak keberhasilan yang dicapai tentara Ukraina, makin banyak orang yang akan kecewa seperti itu," kata dia.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Vladimir Putin di sini