
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setidaknya ada delapan jet tempur Rusia di Pangkalan Udara Saky, Krimea, yang dilaporkan hancur atau rusak karena serangan.
Hal itu diketahui melalui foto-foto dari satelit. Kendati demikian, Rusia mengklaim tidak ada satu pun pesawat yang rusak.
Di sisi lain, militer Ukraina mengatakan setidaknya ada sembilan pesawat yang hancur.
Pesawat-pesawat itu hancur karena ledakan di Saky. Rusia menyebut ada satu korban jiwa.
Sementara itu, korban luka mencapai 14. Dilaporkan ada puluhan rumah di sekitarnya yang rusak.
Ukraina sendiri tidak mengklaim berada di balik serangan itu. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan para gerilyawan mungkin terlibat dalam serangan.
"Hanya dalam satu hari, pasukan pendudukan kehilangan 10 jet tempur: sembilan di Krimea dan satu lagi yang mengarah ke Zaporizhzhia," kata Zelenskiy dikutip dari The Guardian.
"Pasukan pendudukan kini kembali kehilangan kendaraan lapis baja, gudang amunisi, dan jalur logistik."
Baca: Rusia Tembakkan Roket dari Area Sekitar PLTN Terbesar di Eropa, Tewaskan 13
Rusia berusaha meremehkan serangan itu dan membantah bahwa ada jet tempur yang rusak.
Sebagai gantinya, negara yang dipimpin Vladimir Putin berujar bahwa ledakan itu hanyalah ledakan beberapa amunisi jet tempur di fasilitas penyimpanan.
Meski demikian, foto dari satelit menunjukkan bahwa sejumlah jet tempur di pangkalan militer di Novofedorivka telah diledakkan.
Ini menjadi bukti baru kemungkinan adanya serangan bertarget.
Baca: Rusia Tembakkan Puluhan Rudal ke Area Dekat PLTN Terbesar di Eropa
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan Inggris masih mencari fakta-fakta tentang ledakan itu.
Wallace berujar senjata kiriman Barat kemungkinan tidak terlibat dalam ledakan.
Namun, dia berpendapat bahwa pangkalan militer itu merupakan target bagi pasukan Ukraina.
Pangkalan Udara Saky di Krimea menjadi digunakan oleh jet tempur Su-30 M, pesawat pengebom Su-24, dan pesawat angkut Il-76.
Tempat itu juga sering digunakan Rusia untuk meluncurkan rudal yang menargetkan Ukraina.
Baca: Ratusan Tentara Rusia Dilaporkan Ditahan karena Menolak Bertempur di Ukraina
Krimea sendiri awalnya milik Ukraina, tetapi dirampas oleh Rusia tahun 2014.
Penasihat kepresidenan Ukraina, Olekiy Arestovych, mengatakan ledakan tersebut kemungkinan disebabkan oleh senjata jarak jauh buatan Ukraina atau ulah gerilyawan Ukraina yang beroperasi di Krimea.
Video yang beredar menunjukkan ledakan itu memang berdampak besar.
Institut Penelitian Perang menyebut penyebab ledakan itu belum bisa diketahui secara pasti.
Namun, lembaga itu mengatakan ledakan yang terjadi bersamaan di dua area di pangkalan udara itu membuka kemungkinan adanya aksi sabotase atau serangan rudal.
Baca: Bos Gandum & Salah Satu Orang Terkaya di Ukraina Tewas Terkena Rudal Rusia
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Ukraina di sini
Mantan Pejabat Rusia Yakin Ukraina atau Sekutunya Akan Serang Moskwa |
![]() |
---|
Boris Johnson Sebut Perang di Ukraina sebagai 'Latihan bagi Xi Jinping' |
![]() |
---|
Presiden Kroasia Sebut Krimea Tak Akan Pernah Jadi Wilayah Ukraina Lagi |
![]() |
---|
Joe Biden Tegaskan Tak Akan Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina |
![]() |
---|
Mantan PM Inggris Johnson Mengaku Diancam Dibunuh Putin dengan Rudal |
![]() |
---|