
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Tiongkok tak boleh membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.
Hal itu disampaikan Zelenskiy saat berdiskusi secara daring dengan para mahasiswa Australia, Rabu (4/8/2022).
Dalam diskusi digelar oleh Universitas Nasional Australia itu, Zelenskiy ditanyai tentang respons yang diambil Tiongkok.
Zelenskiy mengaku lebih senang apabila Tiongkok bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dan Australia yang mencela invasi Rusia.
"Saat ini Tiongkok sedang menyeimbangkan dan benar-benar netral. Saya akan jujur, netralitas ini lebih baik daripada [jika] Tiongkok bergabung dengan Rusia," kata Zelenskiy, disampaikan melalui penerjemah.
"Bahwa Tiongkok tidak membantu Rusia adalah hal penting bagi kami," kata dia menambahkan.
Zelenskiy turut berterima kasih kepda pemerintah Australia karena telah membantu Ukraina.
Baca: Rusia Kembali Tuding AS Terlibat Langsung dalam Perang di Ukraina
Dia berujar bantuan yang diberikan Australia lebih besar daripada bantuan negara lain, kecuali negara-negara NATO.
Tiongkok menolak mengkritik Rusia yang menyerbu Ukraina. Bahkan, Tiongkok juga menolak menyebut tindakan Rusia di negara bekas Uni Soviet itu sebagai invasi.
Selain itu, Tiongkok mencela sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan sekutunya kepada Rusia.
Baca: Ratusan Tentara Rusia Dilaporkan Ditahan karena Menolak Bertempur di Ukraina
Menurut Tiongkok, negara-negara Barat telah memprovokasi Rusia.
Presiden Tiongkok Xi Jinping berujar sanksi kepada Rusia bisa menjadi "pisau bermata dua".
Kata dia, masyarakat dunia akan menderita akibat politisasi ekonomi global.

Amerika mengaku lega
Hingga kini belum ada laporan bahwa Tiongkok mengirimkan bantuan militer kepada Rusia.
Pejabat senior AS mengaku senang dan lega dengan keputusan Tiongkok ini.
Sebelumnya, ada tanda-tanda bahwa Tiongkok bakal mengirimkan bantuan ekonomi dan militer kepada Rusia dalam invasinya di Ukraina.
Kata pejabat itu, keputusan Beijing untuk tidak mengirimkan bantuan bisa menurunkan ketegangan antara AS dan Tiongkok.
Dia mengaku khawatir pemerintahan Xi Jinping bakal memasok senjata kepada sekutu dekatnya itu.
Namun, ternyata hal itu tidak terjadi, setidaknya hingga saat ini.
-
Dua Sekutu Tiongkok Menghujat Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan
-
Rusia Kembali Tuding AS Terlibat Langsung dalam Perang di Ukraina
-
Ratusan Tentara Rusia Dilaporkan Ditahan karena Menolak Bertempur di Ukraina
-
Kekasih Vladimir Putin, Alina Kabaeva, Dikabarkan Kena Sanksi dari AS
-
AS Umumkan Paket Bantuan Keamanan Baru Senilai $550 Juta untuk Ukraina